Berita Tegal

Harga Minyak Goreng Mahal, Pedagang di Tegal Heran: Kita Sulit Cari Stok, tapi Warga Bisa Jualan

Harga Minyak Goreng Mahal, Pedagang di Tegal Heran: Kita Sulit Cari Stok, tapi Warga Bisa Jualan

TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Salah satu pedagang sembako di Pasar Trayeman Slawi, Janah, menunjukkan stok minyak goreng di lapak jualannya yang tersisa hanya kemasan dua liter saja, Senin (14/3/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, TEGAL - Harga minyak goreng di berbagai daerah masih melambung tinggi.

Sebagian pedagang pun mengaku kesulitan mendapat pasokan minyak goreng.

Namun, pedagang pasar di Tegal heran, saat mereka kesulitan mencari pasokan minyak goreng --terutama kemasan-- sebagia warga yang bukan pedagang justru bisa jualan minyak goreng kemasan.

Seorang pedagang di Tegal, Hanah (40) mengatakan rata-rata pedagang sembako di pasar tradisional sedang kekosongan minyak goreng. 

Kondisi itu sudah terjadi dalam setengah bulan terakhir. 

Namun herannya, masyarakat yang bukan pedagang justru memiliki stok minyak goreng. 

Mereka juga menjualnya kepada masyarakat umum. 

Hal itu disampaikan pedagang sembako di Pasar Kejambon, Kota Tegal, tersebut. 

Ia mengatakan, minyak goreng kemasan sedang susah. 

Kosong sudah dalam dua minggu terakhir. 

"Saya malah bingung. Yang pedagang malah gak punya."

"Tapi orang biasa (red, bukan pedagang) punya barangnya dan jualan di rumah," kata Hanah, kepada tribunmuria.com, Senin (14/3/2022). 

Hanah mengatakan, info yang didapatkannya seperti di daerah perbatasan Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, di wilayah Karanganyar. 

Banyak masyarakat biasa yang bukan pedagang justru mempunyai stok minyak goreng.

Ia berharap, pemerintah bisa mengatur sehingga keberadaan minyak goreng menjadi normal kembali. 

Semantara untuk harga, menurut Hanah, minyak goreng kemasan normal, Rp14 ribu per liter. 

Harga yang belum normal dialami minyak goreng curah. 

"Minyak goreng kemasan harganya sesuai subsidi. Yang belum minyak goreng curah, masih Rp16 ribu- Rp17 ribu per liter," ungkapnya. 

Pedagang lain, Rofik (49) menilai, sebenarnya minyak goreng tidak benar-benar langka. 

Kelangkaan tersebut jutru imbas dari masyarakat yang cenderung menyetok di rumah. 

Akibatnya distribusi minyak goreng tidak merata ke seluruh masyarakat. 

"Sebenarnya gak langka. Karena orang beli cenderung nyetok saja," ujarnya, pedagang di Pasar Pagi Kota Tegal. 

Seorang warga, Leni (30) mengatakan, minyak goreng kemasan memang sedang sudah didapatkan di toko ataupun pedagang pasar. 

Tapi, ia kemarin mendapatkan minyak goreng dari temannya ibu rumah tangga.

Ia beli dengan harga per liter Rp18 ribu. 

"Kemarin ada teman yang jual. Jadi saya beli saja karena memang lagi susah juga," ungkapnya. (fba)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved