Berita Jateng

Dokter Sunardi Tersangka Teroris Ditembak Mati Densus 88, IDI Sukoharjo Bicara soal Ikhlas

Dokter Sunardi Terduga Teroris Ditembak Mati Densus 88, IDI Sukoharjo Angkat Bicara: Ikhlas

KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ilustrasi Densus 88 tangkap terduga teroris. 

SUKOHARJO - Dokter Sunardi, tersangka kasus terorisme tewas ditembak personel Densus 88 Anti-teror Mabes Polri, saat hendak ditangkap di Sukoharjo, belum lama ini.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo angkat bicara ihwal tewasnya dokter Sunardi.

IDI Sukoharjo menyebut, pihak keluarga telah mengikhlaskan kematian dokter Sunardi, yang meninggal ditembak tim Densus 88.

Baca juga: Klarifikasi Polri: Dokter Sunardi yang Ditembak Densus 88 di Sukoharjo Berstatus Tersangka Terorisme

Baca juga: Warga Kaget Dokter S Diduga SeorangTeroris dan Ditembak Mati Densus 88, Ini Kata Mereka

Baca juga: Bupati Jepara Beri Bantuan Sepeda Motor untuk Istri Terduga Teroris, Andi: Ini Murni Kemanusiaan

Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sukoharjo, Arif Budi Satria.

Menurut Satria, perihal ini disampaikan langsung pihak keluarga dr Sunardi kepada IDI Sukoharjo, saat rekan sejawat korban takziyah ke rumah duka beberapa waktu lalu.

Arif menceritakan bahwa pihak keluarga menerima dengan ikhlas serta meyakini qodho dan qodar yang menimpa almarhum Sunardi adalah yang terbaik.

"Keluarga juga menyatakan tidak akan melakukan tuntutan hukum atas perkara tersebut dan menyatakan menerima dengan ikhlas," ujarnya , Senin (14/3/2022). 

Menurutnya, satu di antara anak Sunardi, dua kali menyatakan bahwa keluarga menerima dengan ikhlas kematian almarhum dan tidak berniat memperkarakannya lewat jalur hukum.

"Pada pertemuan di rumah duka hari Jumat (11/3) putra dokter Sunardi menyatakan begitu, pada hari Sabtu (12/3) juga menegaskan hal yang sama."

"Saat kontak lewat telepon keluarga juga tetap pada statement bahwa keluarga menerima dengan ikhlas dan tidak berniat memperpanjang perkara ini," paparnya.

Menurutnya, IDI Sukoharjo mempunyai kewajiban moral untuk melakukan pendampingan ketika ada anggotanya tertimpa musibah.

Pihaknya akan membantu keluarga Sunardi dengan trauma healing

"Kami bantu trauma healing pada keluarga. Makanya kami lakukan kunjungan pada keluarga almarhum. Kegiatan yang dilakukan IDI Sukoharjo murni bersifat kemanusiaan," jelasnya.

Menurutnya, Sunardi tercatat menjadi anggota aktif di IDI Kabupaten Sukoharjo dan rajin mengurus perpanjangan keanggotaan serta surat izin prakteknya.

Sunardi membuka praktek di Sukoharjo, di rumahnya di Desa Gayam serta di salah satu pondok pesantren di Polokarto.

Kasus tak terkait profesi dokter

Saat dilakukan audiensi dengan Polres Sukoharjo, dia  menerima keterangan kalau kasus Sunardi tidak terkait dengan profesi dokter.

"Sudah kami lakukan silaturahmi dan klarifikasi di Polres Sukoharjo."

"Saat itu juga ada Kapolres Sukoharjo  AKBP Wahyu Nugroho dan Kabidhumas Kombes Iqbal Alqudusy," terang dia.

Arif menegaskan, IDI merupakan organisasi yang berfokus pada profesi dan kemanusiaan.

Salah satu isi sumpah dokter adalah tidak boleh membahayakan kehidupan orang lain.

"Sehingga kalau terorisme dengan dokter atau IDI ya kontradiktif."

"Secara dasar, IDI sendiri tidak akan mendukung aksi terorisme," tegasnya.

Kronologi penangkapan

Sebelumnya diberitakan, seorang tersangka terorisme yang berprofesi sebagai dokter berinisial SU (54) ditangkap Detasemen Khusus 88 (Densus 88).

Penangkapan terjadi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3/2022).

SU tewas ditembak Densus 88 lantaran berusaha kabur saat ditangkap.

Penangkapan bermula saat Densus 88 mendatangi rumah SU di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (9/3/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.

SU kemudian mencoba kabur dari penangkapan Densus 88 dengan mengendarai mobil.

Dalam upaya pelariannya, sambungnya, SU bahkan sampai menabrak pagar rumah warga di Kelurahan Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo hingga rusak.

Kemudian Densus 88 melakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia.

Jenazah SU kemudian dibawa Rumah Sakit Bhayangkara Semarang untuk diautopsi.

Anggota JI

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebut, terduga teroris berinisial SU terlibat dalam kelompok teroris.

Bahkan, SU sempat menduduki beberapa jabatan.

Dalam keterangan resminya, Ramadhan bilang bahwa SU merupakan anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

“Adapun keterlibatan SU diantaranya adalah selaku anggota organisasi teroris JI,” kata Brigjen Ahmad Ramadhan.

Ramadhan menyebut SU pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi, Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, dan Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.

“Kemudian yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, kemudian jabatannya adalah Deputi Dakwah dan Informasi dan juga yang bersangkutan sebagai Penasehat Amir JI, serta Penanggung Jawab Ilal Amar Society,” terangnya. (*)

 

 

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved