Berita Pati

Dampak Peralihan Kapal Cantrang ke Jaring Tarik Berkantong, Stok Ikan Pari Asap di Pati Menurun

Penurunan stok ikan laut merupakan dampak dari proses izin peralihan alat tangkap cantrang ke jaring tarik berkantong.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Moch Anhar
DOKUMENTASI PRIBADI
Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pati, Subaskoro, saat meninjau kapal-kapal yang sandar di Sungai Juwana Pati, Jumat (4/2/2022) lalu. 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Belakangan, stok ikan pee (ikan pari asap) di Pati mengalami penurunan.

Hal tersebut dirasakan oleh Diah Muzaroah, pemilik warung penyetan Sambel Pee Simbok yang berada di Jalan Penjawi, Randukuning, Pati.

Bahkan, menurut dia, beberapa waktu lalu stok ikan pee pernah kosong sekira tiga pekan.

“Kalau hari-hari ini stok sudah mulai ada, cuma jumlahnya memang tidak banyak. Saya tidak tahu pemasoknya dapat dari mana, tapi ada. Jumlahnya terbatas, tidak sestabil dulu,” ujar Diah, Rabu (9/3/2022).

Ia menambahkan, di pasar-pasar ikan pee masih belum ada. Pihaknya mendapat ikan pee dari pemasok langganan.

Baca juga: Masih Sering Turun Hujan, Perbaikan Jalan Provinsi di Jepara Tunggu Cuaca Membaik

Baca juga: Gelar Musrenbang Keren di Pendopo untuk Kedua Kalnya, Begini Kata Bupati Blora Arief Rohman

“Tapi terbatas. Per bakul dapat jatah sekian ikan. Di pasar juga belum ada, yang dikasih jatah bakul-bakul yang warung langganan saja. Orang rumahan cari ikan pee kayaknya susah kalau di pasar,” kata dia.

Diah menyebut, selama ini ia membeli ikan pee sebagai bahan baku masakannya dari pengasap langganannya di Juwana.

Sebelum ikan pee langka, lanjut Diah, pihaknya bisa mengolah 50 biji ikan pee tiap hari.

“Karena ikan pee memang dijual sudah bentuk irisan asapan. Selama tidak ada stok ikan pee, kami ganti ikan tambak yang mudah didapat, misalnya lele dan nila,” tutur dia.

Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pati, Subaskoro, mengatakan bahwa penurunan stok ikan pee dan beberapa jenis ikan laut lainnya merupakan dampak dari proses izin peralihan alat tangkap cantrang ke jaring tarik berkantong.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melarang kapal nelayan menggunakan cantrang. Kapal cantrang diminta beralih menggunakan jaring tarik berkantong.

Kebijakan ini membuat pemilik kapal nelayan harus mengurus perizinan peralihan.

“Salah satu hasil tangkapan ikan jaring tarik berkantong itu ikan pee. Memang beberapa minggu ke belakang sempat langka. Di pasaran stoknya tidak ada. Kalaupun ada berarti mahal, karena beberapa minggu ke belakang kapal jaring tarik berkantong sedang berproses perizinan,” ujar pria yang juga menjabat Wakil Sekretaris 1 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah ini.

Baskoro menyebut, kalaupun di pasaran masih ada, biasanya didapat dari nelayan yang melaut harian atau mingguan.

“Mereka melaut tidak terlalu lama. Jadi stok ada, tapi kuantitas tidak banyak. Ini menjadi persoalan pelaku kuliner yang spesialis penyetan ikan, misalnya ikan pee,” ungkap dia.

Namun, Baskoro memprediksi bahwa pertengahan April tahun ini stok ikan pee dan ikan laut lainnya akan kembali normal. Sebab, saat ini sebagian kapal jaring tarik berkantong sudah menyelesaikan perizinan dan sudah berangkat melaut.

“Ada yang izinnya sudah terbit dan sudah jalan. Ada juga yang belum terbit, masih proses. Sehingga hal ini mempengaruhi hasil tangkapan dan mempengaruhi suplai produk perikanan di pasar. Tapi saya pikir tidak lama, mudah-mudahan pertengahan puasa, April, stok sudah pulih,” jelas dia.

Ia menambahkan, kapal-kapal jaring tarik berkantong yang melaut kemungkinan akan mulai mendarat pertengahan Ramadan dan jelang lebaran Idulfitri nanti.

“Beberapa kapal sudah mulai berangkat kalau tidak salah akhir Februari. Biasanya mereka melaut antara 3 minggu sampai satu bulan. Jadi yang berangkatnya dalam kurun sepekan ke depan ini, mendekati lebaran sudah akan berlabuh,” ujar dia.

“Tapi saya lihat di dermaga untuk pengisian es, kapal juga masih cukup menumpuk, mungkin pada antre mengisi es untuk persiapan melaut,” papar Baskoro.

Baca juga: Pemkab Jepara Mulai Perbaiki Jalan Kabupaten yang Rusak, Bupati Andi: Kemarin Hujan

Baca juga: Bupati Hartopo Harap Layanan di Polres Kudus Meningkat dan Lebih Efisien, Ada Apa?

Terkait perizinan kapal jaring tarik berkantong, lanjut dia, saat ini secara sistem tidak ada persoalan.

“Terbukti beberapa kapal sudah terbit SIPI (Surat Izin Penangkapan Ikan) dan sudah jalan. Kalaupun ada yang belum mendapat SIPI, mungkin masih proses, ada yang masih cek fisik, verifikasi, dan sebagainya. Tapi secara sistem di KKP terlihat tidak ada kendala,” tandas Baskoro. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved