Berita Jateng
Keluarga Jenazah Merasa Janggal, Makam di Bejen Karanganyar Dibongkar untuk Dilakukan Autopsi
Makam dari Suminem, warga Karangpandan yang berada di TPU Munggur Bejen Kecamatan/Kabupaten Karanganyar dibongkar untuk dilakukan autopsi.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KARANGANYAR - Makam dari Suminem, warga Karangpandan yang berada di TPU Munggur Bejen Kecamatan/Kabupaten Karanganyar dibongkar untuk dilakukan autopsi karena ada yang janggal dalam proses pemakaman.
Jenazah Suminem telah dikebumikan di komplek makam tersebut pada Jumat (4/3/2022).
Dalam proses autopsi jenazah perempuan berusia 54 tahun tersebut, Polres Karanganyar melibatkan Tim Dokes dari Polda Jateng.
Adapun pembongkaran makam melibatkan Tim SAR gabungan serta BPBD Karanganyar.
Baca juga: Baznas Kota Semarang Buka Seleksi Calon Pimpinan Periode 2022-2027
Baca juga: Meski Ada Kenaikan Harga Tempe-Tahu, Pedagang Penyetan di Pati Tidak Naikkan Harga
Kapolres Karanganyar, AKBP Danang Kuswoyo melalui Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Hussein menyampaikan, autopsi dilakukan atas permintaan dari keluarga karena ada yang janggal dalam proses pemakaman perempuan tersebut.
"Janggal dalam artian, pihak keluarga (perempuan) tidak dikabari, dikebumikan tanpa ada pemberitahuan kepada keluarga. Sehingga apabila diusut, kita harus tahu apa penyebab kematiannya," katanya kepada TribunJateng.com (Tribun Network).
Sewaktu Suminem meninggal dunia di rumah suami sirinya berinisial ST, yang berada di Kelurahan Popongan Kecamatan Karanganyar, lanjutnya, tidak dilakukan pemeriksaan oleh dokter.
Jenazah lantas dimandikan dan dikafani untuk kemudian dikebumikan.
Lanjutnya, autopsi terhadap jenazah perempuan tersebut dilakukan untuk memastikan penyebab kematian.
"Keluarga (perempuan) baru tahu setelah warga sekitar menyampaikan kepada perangkat desa, kemudian menyampaikan ke Polsek Karanganyar bahwa ada dugaan orang meninggal dunia diduga karena sakit," terangnya.
Kepolisian telah melakukan penyelidikan terhadap beberapa saksi, seperti suami siri berinisial ST, warga sekitar, perangkat desa dan keluarga dari pihak perempuan.
Saat ditanya terkait hasil dari autopsi, pihaknya belum bisa menyimpulkan karena masih menunggu hasil laboratorium.
"Ada sampel organ tubuh yang dibawa. Barangkali korban memang ada penyakit," ucapnya.
Lurah Popongan, Jalu Setio Bintoro mengatakan, Suminem tinggal bersama ST dan ayah dari ST sejak 27 Februari 2022.
Kondisinya Suminem saat itu sedang sakit dan menjalani pengobatan atau rawat jalan.