Berita Kudus

Imbas Dua Janda Berseteru, Akses Masuk Rumah Warga Mejobo Kudus Ditutup Tembok 2,3 Meter

Perseteruan 2 Janda Berujung Tembok Setinggi 2,3 Meter, Warga Mejobo Kudus Tak Bisa Masuk Rumah

Penulis: Raka F Pujangga | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Raka F Pujangga
Seorang wanita pauh baya Sutikah (55) warga RT 1/RW 2, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, meminta keadilan setelah akses rumahnya ditembok tetangganya sendiri hingga tak punya akses masuk, Senin (7/3/2022). 

Dua orang janda yang bertetangga dekat, di Mejobo, Kudus berseteru, hingga berujung penutupan akses jalan menuju rumah, dengan tembok setinggi 2,3 meter. Walhasil, seorang wanita paruh baya beserta keluarganya kini tak bisa masuk-keluar rumahnya.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS -  Seorang wanita paruh baya, Sutikah (55) warga RT 1/RW 2, Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, resah dan dilanda kebingungan lantaran akses masuk rumahnya ditutup tembok setinggi dua meter oleh tetangganya sendiri.

Sutikah nenek dari seorang cucu ini tak bisa masuk-keluar rumahnya sejak Minggu (6/3/2022) kemarin.

Tembok setinggi 2,3 meter sepanjang 10 meter yang dibangun tetangga, membuatnya tidak bisa keluar masuk rumah karena jalan satu-satunya tertutup.

Sutikah menjelaskan, tinggal bersama dua anak dan satu orang cucu di rumah yang sederhana tersebut. 

‎Saat proses penutupan akses jalan itu, dia melarikan diri dari rumah dan mengajak anaknya untuk mengungsi.

"Saya mengungsi sama anak dan cucu ke tempat saudara, karena kemarin sudah sampai satu meter saya lompat," ujar dia, saat ditemui di sekitar tembok penutup askes jalan rumahnya, Senin (7/3/2022).

Dia memohon kepada pihak desa setempat agar bisa ‎diberi jalan keluar agar bisa masuk ke dalam rumah.

Pasalnya, dengan tembok setinggi dua meter itu membuatnya harus naik turun tangga untuk bisa masuk ke rumah.

"Sejak ditutup kemarin ya belum masuk ke rumah, barang-barangnya ditinggal di dalam," jelas wanita yang sudah menjanda itu.

Dia mengaku, kondi‎sinya yang tidak mampu selalu mengalah kepada tetangganya tersebut.

"Saya mengakui saya itu miskin, selalu mengalah. Saya sadar selama ini selalu mengalah," jelas dia.

Atas kejadian itu, dia bersedia meminta maaf kepada tetangganya bernama Sunarsih (63), warga Desa Mejobo.

"Cium kakinya juga saya bersedia," ujar dia.

Sementara itu, menurut Sunarsih (63) selama bertetangga yang bersangkutan sering melontarkan perkataan tidak baik.

Sehingga puncaknya pada Minggu kemarin pihak keluarganya melakukan penutupan.

"Suami saya yang sudah meninggal pernah dihina membusuk di neraka," ujar dia.

‎Terkait adanya rencana mediasi, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada anaknya yang telah menembok di sana.

"‎Mediasi itu nanti terserah anak saya bagaimana," ujar dia. (raf)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved