Berita Semarang
Masrohan Mancing di Pesisir Semarang, Bukannya Dapat Ikan, Malah Dapat Popok Bayi dan Plastik
Para pemancing di pesisir Semarang tak hanya dapat ikan saja. Mereka seringkali memperoleh popok bayi dan plastik di kailnya.
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Para pemancing di pesisir Semarang tak hanya dapat ikan saja.
Mereka seringkali memperoleh popok bayi dan plastik di kailnya.
Tak heran mancing di dekat pulau sampah butuh kesabaran sebab harus berulang kali membersihkan kail dari sampah.
Bahkan, seharian mancing di tempat itu ,para pemancing bisa memperoleh satu tong sampah besar.
Baca juga: Satpol PP Kudus Segera Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Sitaan Operasi
Baca juga: Pemuda Kedung Jepara Rudapaksa Pacar Adiknya, Korban Dicekoki Miras, Polisi: Gadis di Bawah Umur
Seperti dialami pemancing Masrohan (38) yang memancing di dekat pulau sampah sekitaran pesisir Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang Utara, Rabu (2/3/2022).
"Iya beberapa kali dapat popok bayi, paling sering plastik. Kalau dikumpulin ada satu tong sampah," bebernya kepada Tribunjateng.com.
Masrohan setiap hari bekerja sebagai nelayan.
Berhubung laut tengah ombak tinggi, ia memilih memancing di sekitaran pesisir Tambakrejo untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Apesnya, sumber alternatif untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya itu sudah tercemar oleh sampah.
"Saya sebenarnya tidak hobi mancing. Tapi karena tak melaut maka milih mancing buat lauk makan. Semisal berlebih nanti dijual lagi," katanya.
Pulau sampah memang sudah menumpuk di kawasan pesisir selama bertahun-tahun tapi paling parah tahun ini.
Menurutnya, keberadaan pulau sampah itu muncul tahun 2020 atau selepas normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT).
Imbas dari pulau sampah, merusak biota laut yang mana jumlah dan ukuran ikan berkurang.
Jumlah ikan di muara itu berkurang jauh.
Beragam jenis ikan muara seperti manyung, kakap,sembilang dan lainnya kian berkurang jumlahnya.
