Berita Demak
Minyak Goreng Subsidi Satu Harga Rp14.000 Tersedia, Pedagang di Pasar Demak Keluhkan Hal Ini
Minyak Goreng Subsidi Satu Harga Rp14.000 Tersedia, Pedagang di Pasar Demak Keluhkan Hal Ini. stok kurang
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, DEMAK - Minyak goreng satu harga berbanderol Rp14.000 per liter dijanjikan yang pemerintah mulai tersedia di pasar-pasar tradisional Kabupaten Demak sejak Rabu (26/1/2022).
Berdasarkan fakta yang ditemui di lapangan pada Jumat (28/1/2022), misalnya di Pasar Bintoro, Kabupaten Demak, minyak goreng tersebut sudah sampai di para pedagang.
Meskipun demikian, stok yang tersedia selama dua hari ke belakang tersebut bisa memenuhi keinginan para pedagang.
“Yang kemarin dapatnya lima, yang kemarin lagi sepuluh (kemasan),” ujar salah satu pedagang sembako di Pasar Bintoro, Arwani (40).
“Biasanya jaman dulu sehari bisa 50 ambilnya, sekarang tidak ada yang beli,” tambahnya.
Arwani juga menjual minyak goreng curah yang per kilogramnya dihargai Rp18.500.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan sendiri juga kembali akan menurunkan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng mulai 1 Februari 2022 mendatang.
Minyak goreng curah ditetapkan sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana jadi sebesar Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium jadi sebesar Rp14.000 per liter.
Terkait harga minyak goreng yang ditetapkan akan turun lagi per 1 Februari 2022 tersebut, Arwani mengaku belum mengetahuinya.
Meskipun demikian, kabar tersebut sudah sampai ke telinga pedagang lain di pasar itu.
Salah satunya Arif Sutomo (50).
Namun ia justru meragukan ketersediaan stok minyak goreng di pasar tradisional.
“Nah yang Rp14.000 saja sekarang masih sulit, bahkan di mini market."
"Terus ini mau turun lagi, apa tidak makin sulit lagi."
Pedagang di pasar saja juga tidak semua dapat minyak goreng subsidi tersebut, sekarang masih pada menjual yang tidak subsidi Rp20.000,” ujarnya.
Kepala Dindagkop UKM Kabupaten Demak, Iskandar Zulkarnain, mengatakan bahwa pemerintah berupaya memenuhi jumlah ketersediaan minyak goreng baik di pasar modern maupun tradisional.
“Kalau yang sering kehabisan itu karena panic buying, atau warga yang berramai-ramai membeli dan menimbun ketika harga turun sehingga barang langsung cepat habis."
"Imbauan kami bagi warga, jadilah pembeli yang bijak agar tidak kekurangan stok seperti ini,” imbau Iskandar. (*)