Berita Nasional

Banjir Bekasi: capai 4 Meter hingga Rendam Atap Rumah, 20 Titik Terendam, Lebih Parah dari 2020

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANJIR BEKASI - Personel BPBD Kota Bekasi diterjunkan di lokasi banjir di Kampung Lebak, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (3/3/2025).(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)

TRIBUNMURIA.COM, BEKASI - Bekasi dikepung banjir pada sejak Senin (3/3/2025). Setidaknya terdapat 20 titik terendam, bahkan di beberpa titik ketinggian air bisa mencapai 4 meter dan merendam atap rumah.

Sebagian warga menyebut, banjir pada tahun 2025 ini lebih parah daripada yang terjadi 2020 lalu.

Banjir Bekasi dipicu hujan deras yang mengguyur sejak kemarin.

Baca juga: Sudah 5 Hari Terendam, Warga Keluhkan Banjir di Tlogosari Kulon Kota Semarang Tak Kunjung Surut

Baca juga: Motor Rini Mogok, Terboyo dan Jalur Pantura Demak-Semarang Macet Parah Dampak Banjir dan Rob

Baca juga: Jalur Kereta Api di Grobogan Kembali Amblas Diterjang Banjir, KAI Lakukan Rekayasa Perjalanan KA

Di Kota Bekasi, hujan deras mengguyur sejak Senin (3/3/2025) malam hingga Selasa (4/3/2025) dinihari WIB, hingga menyebabkan banjir parah di sejumlah kompleks perumahan. 

Luapan air dari Kali Cikeas dan Kali Bekasi memperburuk kondisi dengan merendam permukiman hingga ketinggian lebih dari 2 meter.

Perumahan yang terdampak parah banjir Bekasi antara lain Pondok Gede Permai (PGP), Villa Jatirasa, dan Villa Nusa Indah 2 di Jatiasih.

Tinggi air banjir Bekasi sampai 4 meter, capai atap rumah

Di beberapa lokasi, ketinggian air bahkan mencapai atap rumah, memaksa warga untuk mengungsi atau bertahan di lantai dua rumah mereka.

Warga di Villa Nusa Indah 2, yang berada di wilayah Bojongkulur, Gunungputri, Bogor, dievakuasi menggunakan perahu karet.

Selain itu, banjir juga melanda Perumahan Kemang Pratama di Rawalumbu, tempat tinggal sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

Akses utama perumahan tersebut terputus dengan ketinggian air mencapai 30-70 cm.

Sejumlah kendaraan terendam, dan aktivitas perkantoran serta pertokoan lumpuh total akibat genangan air.

Lebih parah dari tahun 2020

TERENDAM - Sebanyak 150 rumah warga di Kampung Lebak, RT 6 dan RT 7/RW 002, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, terendam banjir luapan air Kali Bekasi pada Senin (3/3/2025).(ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com) (ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com)

Banjir yang melanda RT 06/RW 002 Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi Utara, saat ini dianggap lebih parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Tika (33), seorang ibu rumah tangga, menilai kondisi banjir kali ini sangat mengkhawatirkan.

“Banjir ini lebih parah dari 2020, sekarang tinggi banget sampai 200 sentimeter (cm),” kata Tika saat ditemui di lokasi, Selasa (4/3/2025).

Ia menjelaskan bahwa pada 2020, banjir di kawasan tersebut hanya mencapai 150 cm dan tidak masuk ke dalam rumahnya.

“Dahulu cuma banjir di luar rumah saja, sekarang sudah masuk ke dalam rumah. Ini paling parah dari sebelumnya,” tambahnya.

Hal serupa disampaikan oleh Muji (52), warga lainnya juga mengaku terkejut dengan kondisi banjir saat ini yang lebih parah dibandingkan dengan tahun 2020.

“Saya awalnya merasa banjir paling parah 2020, tapi sekarang ternyata 2025 ini lebih parah,” ungkap Muji.

Muji menjelaskan, pada 2020, ketinggian air hanya berkisar antara 100-150 cm. Namun, saat ini, ketinggian air telah mencapai 200 cm atau dua meter.

 “Air naik sejak pukul 02.00 WIB, dan puncaknya pukul 06.00 WIB. Kalau banjir tahun ini, air naik cepat banget, berangsur-angsur, tapi cepat,” jelasnya.

Ketua RT 06 RW 002 Kampung Lebak, Pungut (72), mengonfirmasi bahwa ratusan rumah telah terendam banjir pada hari yang sama.

“Sampai saat ini, ada 92 rumah di RT 06 dan 153 rumah di RT 07 yang terendam, sehingga total 245 rumah terdampak banjir,” kata Pungut.

Ia menambahkan, air mulai naik sejak pukul 01.00 WIB di kawasan tersebut.

“Setiap rumah itu beda-beda ketinggiannya. Di kawasan saya, jam 01.00 WIB air naik sudah 1 meter. Lalu, sekarang sudah 2 meter,” jelasnya.

Pungut menjelaskan, banjir terjadi akibat kiriman air dari Bogor.

“Banjir kiriman dari Bogor kan ada yang terhubung dari Sungai Ciliwung, lalu berakhirnya dibuang ke Kali Bekasi di belakang kawasan ini,” tuturnya.

Saat ini, warga yang terdampak banjir terpaksa mengungsi di pinggir jalan, lantai 2 mushala, dan lantai 2 rumah mereka.

Apa Penyebab Banjir Bekasi?

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto turun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi di pintu air Bekasi dan beberapa wilayah terdampak.

Menurutnya, penyebab utama banjir adalah tingginya curah hujan di hulu Kali Cibongas, Kali Cileungsi, dan Kali Cikeas, yang diperparah dengan kondisi air laut yang sedang pasang, sehingga memperlambat aliran air ke muara.

“Malam ini untuk di sepanjang kali Bekasi tentu dampaknya mulai dari Jatirasa, Jatibening, IKIP, kemudian Pondok Gede Permai (PGP), Kemang Ivi, Depnaker, terus sampai ke bawah, yang sudah mulai terjadi adalah di Jalan Mawar, Gang Mawar dan juga di perbatasan di sebelah utara,” kata Tri saat ditemui awak media di lokasi, Selasa (4/3/2025).

“Karena memang di samping hujan lokalnya cukup tinggi, kirimannya (air) juga besar, dan rasanya air laut juga sedang dalam kondisi pasang,” jelasnya.

“Curah hujan di hulu kali Cibongas, termasuk kali Cileungsi dan kali Cikeas sedang tinggi, ini bisa berdampak ke Bekasi,” imbuhnya.

20 Titik Terendam Banjir di Bekasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi melaporkan sedikitnya 20 titik banjir tersebar di berbagai kecamatan.

Berkut ini 20 titik yang terendam banjir Bekasi:

Bekasi Timur:

  • Jalan Mawar dan Gang Mawar
  • Jatirasa
  • Jatibening
  • IKIP
  • Pondok Gede Permai (PGP)
  • Kemang Ivi
  • Depnaker

Bekasi Utara:

  • Kampung Lebak
  • Kelurahan Teluk Pucung 

Bekasi Selatan:

  • Perumahan Bumi Satria Kencana
  • Perumahan Jaka Kencana
  • Perumahan Depnaker

Jatiasih:

  • Perumahan Villa Jatirasa
  • Perumahan Pondok Gede Permai (PGP)
  • Perumahan Villa Nusa Indah 2
  • Perumahan Bumi Nasio Indah
  • Perumahan Jatiluhur
  • Perumahan Graha Indah 
  • Perumahan Buana 

Rawalumbu:

  • Perumahan Kemang Pratama
  • Perumahan Taman Narogong Indah
  • Jembatan II Rawalumbu

Pondok Gede:

  • Perumahan Taman Bougenville Fajar
  • Komplek Dosen IKIP
  • Perumahan Jati Bening Permai

Medan Satria:

Kelurahan Kali Baru (RT 1, 8, dan 9 RW 03)

Petugas gabungan dari BPBD, Pemadam Kebakaran, Satpol PP, serta relawan dikerahkan untuk membantu proses evakuasi dan penanganan banjir.

Sejumlah upaya dilakukan untuk mengurangi dampak banjir, seperti menyiagakan mobil pompa air di beberapa lokasi dan berkoordinasi dengan PLN untuk pemadaman listrik guna menghindari bahaya korsleting.

Namun, proses pemompaan air masih menunggu hujan reda agar dapat dilakukan secara efektif.

Tri Adhianto menyebut banjir kali ini memiliki pola yang mirip dengan siklus banjir lima tahunan yang pernah terjadi sebelumnya pada 2016 dan 2020.

“Jadi kalau dilihat ini hampir kayak rutinitas lima tahunan, 2016, 2020, dan hari ini adalah 2025, jadi ritmenya lima tahunan,” kata dia.

Saat ini, ribuan warga terdampak banjir masih menunggu bantuan dan evakuasi.

Pemerintah daerah mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama di wilayah yang masih berpotensi mengalami kenaikan debit air karena banjir Bekasi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 20 Titik Dikepung Banjir Bekasi, Air Capai Atap Rumah, Warga Terpaksa Mengungsi