Berita Kendal

Tanggul Kali Bodri Jebol di Dua Titik, Ribuan Warga Kendal Terdampak Banjir 

Penulis: Agus Salim
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi tanggul Kali Bodri di Kabupaten Kendal yang jebol seusai diguyur hujan lebat semalaman, Selasa (21/1/2025).

TRIBUNMURIA.COM, KENDAL - Tanggul Kali Bodri yang jebol di Kabupaten Kendal, terletak di dua titik terpisah.

Tanggula Kali Bodri di Kendal jebol seusai diguyur hujan lebat pada Senin (20/1/2025) malam sekitar pukul 22:30 WIB.

Tanggul itu tak mampu menahan debit air di Kali Bodri yang cukup besar hingga hampir menyentuh jembatan di Jalan Pantura.

Baca juga: Cerita Korban Banjir Tanggul Kali Bodri Kendal Jebol: Suara Germuruh Air Bah Setinggi 2 Meter

Baca juga: Jalur Rel Kereta hingga 5 Rumah Hanyut Digerus Banjir Grobogan, Dampak Luapan Sungai Tuntang

Baca juga: Banjir Grobogan Rendam Rel Kereta di Jalur Gubug-Karangjati, Perjalanan KA Terganggu

Titik tanggul Kali Bodir yang jebol berada di Desa Lanji dan Dukuh Babadan, Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kendal, Sudaryanto menjelaskan tanggul jebol di Desa Lanji memiliki ketinggian 6 meter dengan panjang 12 meter dan lebar tanggul 15 meter.

Sedangkan tanggul di Kebonharjo yang jebol memiliki ketinggian 5 meter dengan panjang 25 meter dan lebar 8 meter.

"Ada dua titik tanggul yang jebol, itu tanggul lama," kata Sudaryanto ditemui di kompleks pendopo Kendal, Selasa (21/1/2025).

Ia menerangkan, pihaknya sudah mengerahkan alat berat untuk penanganan darurat terlebih dahulu.

"Kami sudah kerahkan ekskavator ke lokasi untuk penanganan darurat dulu, tapi memang belum sepenuhnya," sambungnya.

Banjir akibat jebolnya tanggul Kali Bodri ini menggenangi ribuan rumah di beberapa desa di Kecamatan Patebon, di antaranya Desa Lanji, Kebonharjo, Bangunsari, Jambearum, Tambakrejo, Purwosari, dan Purin

Kemudian meluas hingga Kecamatan Kendal meliputi Desa Bugangin, Jetis dan sekitarnya ikut terendam banjir hingga siang ini.

Diberitakan sebelumnya, tanggul Kali Bodri di Kabupaten Kendal jebol pada Senin (20/1/2025) malam sekitar pukul 22:30 WIB.

Informasi yang dihimpun, titik jebolnya tanggul berada di Dukuh Babadan, Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal.

Air merendam rumah warga di Kecamatan Gemuh, Patebon, Pegandon dan Cepiring. Kondisi terparah ada di Desa Kebonharjo Patebon, ketinggian air mencapai 2 meter.

Waktu itu, hujan di Kabupaten Kendal turun dengan intensitas lebat di beberapa wilayah.

Video banjir dan penyelamatan warga pun telah ramai bertebaran di media sosial. Dalam video terlihat, tim SAR bersama BPBD mengevakuasi warga yang terjebak banjir.

Bahkan terdapat warga yang berlindung di atap lantaran ketinggian air cukup tinggi.

Salah satu warga Kebonharjo Kecamatan Patebon, Teguh Setiyoko mengatakan banjir hingga kini masih belum surut.

"Air masih tinggi seperti malam hari, hanya surut sedikit. Untuk tanggul yang jebol berada di Dukuh babadan. Rumah saya terkena luapan banjir," katanya saat dihubungi, Selasa (21/1/2025) pagi.

Ia menjelaskan, ketinggian air di depan rumahnya mencapai setengah badan orang dewasa meskipun rumah yang ditempati sudah berada posisi yang tinggi.

"Kalau dalam rumah selutut," imbuhnya.

Warga lain terdampak banjir, Istianah menceritakan detik-detik mencekam datangnya air bah dari jebolnya tanggul Kali Bodri.

Ia mendengar suara gemuruh ketika banjir mulai menerjang. Beruntung, ia bersama warga yang lain sudah mengungsi terlebih dahulu sebelum banjir datang.

"Sekitar jam 10 malam itu dari pemuda sini sudah membunyikan lonceng tanda bahaya banjir."

"Karena tadi malam air di Kali Bodri hampir menyentuh jembatan," katanya ditemui di lokasi, Selasa (21/1/2025).

Ketika hujan lebat melanda Kendal semalam, Istianah belum terpejam. Ia sebenarnya sudah merasa waspada sedari awal saat hujan mulai turun.

"Belum, saya belum tidur waktu itu. Saya sudah was-was, dan setelah itu ada bunyi lonceng itu tadi," terangnya.

Setelah mengungsi ke tempat yang aman, tak berselang lama apa yang menjadi kekhawatiran akhirnya terjadi.

Air bah menjebol tanggul dengan ketinggian mencapai 2 meter. Istianah pun hanya bisa mengamankan surat-surat berharga miliknya.

"Yang tak amankan ya cuma surat-surat. Barang berharga yang lain tidak sempat, jadi pas banjir semua orang sudah naik ke pinggir jalan," ungkapnya.

Pantauan di lokasi, tanggul yang jebol berada di tikungan sungai yang berbatasan langsung dengan rumah warga.

Terlihat beberapa rumah warga rusak parah bahkan ada yang rata dengan tanah. Ada juga rumah warga yang jebol usai tergerus derasnya air bah.

Material pasir nampak menumpuk di permukiman. Kondisi air di beberapa permukiman juga masih tinggi.

Hingga saat ini, debit air Kali Bodri juga terpantau masih tinggi dan mengalir deras ke permukiman warga. (ags)