Berita Blora

Blora Disebut Paling Banyak Kasus PMK, Berapa Jumlahnya Sekarang? DP4 Ungap Angka Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasar hewan di Blora ditutup sementara, dampak mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, terutama sapi.

Menurut Margo, penutupan dua pasar hewan itu untuk mencegah lonjakan kasus PMK di Blora. 

Pasalnya, di pasar hewan merupakan tempat bertemunya sapi-sapi dari berbagai daerah, sehingga dikhawatirkan terjadi penularan PMK lewat aktivitas transaksi jual beli sapi.

"Penutupan dilakukan sampai nanti ada penurunan kasus PMK," paparnya.

5 persen populasi ternak di Jateng terjangkit PMK, Blora terbanyak

Sebelumnya diberitakan, sekitar 5 persen dari total populasi ternak di Jawa Tengah (Jateng) terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkit hewan ternak di Jateng terus mewabah.

Bahkan dalam sehari terjadi penambahan kasus PMK mencapai 361 hewan ternak.

Total hewan ternak yang terjangkit PMK di Jateng mencapai 5 persen dari jumlah populasi yang ada.

"Meski demikian kondisi tersebut mempengaruhi pasar hewan ternak, untuk itu berbagai upaya terus dilakukan," kata Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah, Hariyanta Nugraha, Kamis (9/1/2025).

Catatan Disnak Keswan Provinsi Jateng, jumlah kasus PMK pada 6 Januari mencapai 20.26 kasus.

Angka tersebut meningkat pada 7 Januari menjadi 2.387 kasus.

Hariyanta Nugraha merinci, dari 2.387 hewan ternak yang terjangkit PMK 56 ekor mati.

Sedangkan 20 ekor terpaksa dipotong dan 25 ekor hewan ternak sembuh.

Sementara 2.286 ekor sapi masih ditangani Disnak Keswan Provinsi Jateng.

"Sejak awal Januari 2025 PMK mewabah di 25 kabupaten kota di Jateng," terangnya, Kamis (9/1/2025).

Halaman
123