Polisi Tembak Mati Paskibra Semarang

Aksi Kamisan Semarang Peringati 40 Hari Kematian Gamma, Sorot Proses Rekonstruksi yang Tak Tuntas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peserta Aksi Kamisan Semarang menyalakan lilin dan melakukan doa bersama lintas agama untuk memperingati 40 hari kematian Gamma atau GRO (17) pelajar yang meninggal dunia ditembak Aipda Robig Zaenudin (38) Satresnarkoba Polrestabes Semarang, di depan Mapolda Jawa Tengah, Kamis (2/1/2025).

"Sedangkan statemen dari Polisi terutama Kapolrestabes Semarang ada statemen yang mengatakan bahwa dia turun sambil mengayun-ayunkan senjata. Nah itu kan tidak ada di rekonstruksi maupun di CCTV, " ujarnya.

Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Natael Bremana mengatakan, aksi kelima kalinya di depan Mapolda Jateng ini bagian dari peringatan harian mengenang Gama.

Acaranya mulai dari orasi, doa lintas agama perwakilan dari Hindu, Budha, Kristen Katolik, dan Islam.

"Kami mendoakan Gamma supaya bisa tenang di sana," paparnya.

Selain itu, aksi kali ini ingin menunjukkan keprihatinan kepada bobroknya institusi Polri.

Pihaknya juga semakin prihatin atas pernyataan Polda Jawa Tengah yang menyatakan Kapolrestabes Semarang dimutasi bukan karena kasus Gamma melainkan hanya bentuk penyegaran organisasi.

"Kami cukup sedih mendengar dari Kabid Humas Polda Jateng (Kombes Artanto) menyampaikan dia dimutasi bukan karena kasusnya Gamma, maka tuntutan kami tetap sama, evaluasi Kabid Humas dan pecat eks-kapolrestabes Semarang," tuturnya.

Soal Robig, kata Natael, yang bersangkutan masih cukup berani membohongi publik dengan mengatakan bahwa korban mengayunkan senjata tajam ke arahnya saat dalam proses rekontruksi.

Padahal fakta itu tidak terjadi baik dari keterangan saksi maupun bukti CCTV.

"Kami mengecam itu dan menuntut kepada pengadilan nantinya untuk berani membuka fakta sebenarnya," jelasnya..

Dalam kasus ini, dia mengingatkan Polda Jawa Tengah agar tidak main-main.

Sebab, gerak-gerik mereka diawasin oleh publik. Natael menyebut, tokoh publik Panji Pragiwaksono juga mengeshare gambar tiga polisi memegang senjata di X (Twitter) sebagai bentuk menuntut keadilan bagi kasus Gamma.

"Jangan bermain-main dengan kasus-kasus kemanusiaan yang disuarakan oleh teman-teman aksi kamisan atau masyarakat sipil Jawa Tengah," ungkapnya. (iwn)