Kampus tetap normal
Meskipun kasus ini telah viral di media sosial, aktivitas di kampus UIN Alauddin tetap berjalan seperti biasa.
Tidak terlihat adanya garis polisi (police line) di sekitar gedung perpustakaan tempat penggerebekan berlangsung.
Seorang mahasiswa mengaku baru mengetahui kabar dugaan uang palsu itu setelah viral di sosial media (sosmed)
"Iye baru tahu setelah viral bilang ada uang palsu beredar," ujarnya.
Apalagi ia tidak pernah melihat polisi melakukan penggerebekan di kampus UIN Alauddin Makassar.
"Kita baru tahu setelah viral ini di sosmed," kata mahasiswa itu saat ditemui di kantin rusunawa depan perpustakaan Syekh Yusuf Kampus UIN Alauddin Makassar.
Anggota DPR RI desak polisi segera tuntaskan
Kasus pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar, menyita perhatian.
Termasuk dari anggota DPR RI Ashabul Kahfi yang juga alumni IAIN Alauddin, Makassar.
Ashabul Kahfi memberikan apresiasi yang tinggi kepada Polres Gowa atas keberhasilan membongkar kasus pabrik uang palsu yang diduga beroperasi di lingkungan Kampus UIN Makassar.
Ini merupakan langkah positif dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum.
Ia mendesak pihak kepolisian untuk menghindari munculnya spekulasi liar yang dapat merugikan citra institusi pendidikan.
"Segera bongkar dan ungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus ini serta proses mereka sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujar Ashabul Kahfi, Minggu (15/12/2024).
Ia mendukung penuh pernyataan Rektor UIN Alauddin Makassar bahwa ini adalah tindakan oknum yang tidak mencerminkan lembaga pendidikan secara keseluruhan.