Berita Jepara

Anak Kiai Pengasuh Pondok di Jepara Tembak Guru Madrasah, Korban Maafkan Pelaku: Proses Hukum Tetap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eko Hadi Susanto (43), korban penembakan Gus Riza, saat ditemui di kediamannya, RT 11 RW 04 Dukuh Kepel, Desa Buaran, Kemacatan Mayong, Jepara, Jumat (6/12/2024).

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Seorang anak keluarga kiai dan pengasuh pondok pesantren besar di Jepara, Gus MMR, menembak seorang guru madrasah, Eko Hadi Susanto (43) di Dukuh Kepel, Desa Buaran, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara.

Berdasarkan penelusuran Tribunmuria.com, MMR adalah Gus Riza, putra kiai pengasuh Pondok Pesantren Al-Hadziqiyyah, Dukuh Penggung, Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara.

Sebagai korban, Eko mengaku telah berbesar hati memaafakan tindakan brutal anak kiai dan pemuka agama tersebut.

Namun, mesi telah memaafkan Gus MMR, ia menegaskan proses hukum terhadap pelaku biarlah tetap berjalan.

"Sebagai santri Mbah Mun Balekambang, tentunya saya sudah memaafkan pelaku."

"Namun proses hukum harus ditegakkan seadil-adilnya agar memberikan efek jera bagi Gus MMR," kata Eko saat ditemui di kediamannya, di RT 11/RW 04, Dukuh Kepel, Desa Buaran, Kemacatan Mayong, Jumat (6/12/2024).

Ia mengatakan ibu pelaku sudah datang dua kali pasca-kejadian yang bertepatan pada peringatan Hari Guru tersebut.

"Benar, Bu Nyai Nur sudah datang ke rumah saya dua kali sehari setelah kejadian. Pertama pagi-pagi tapi tidak bertemu saya, lalu sorenya datang lagi", ungkap Eko.

Saat itu Bu Nyai Nur mengungkapkan penyesalannya atas kejadian itu dan memintakan maaf untuk anaknya MMR serta berjanji akan mengganti sepeda motor yang dibakar.

"Saat itu saya sudah sampaikan kepada Bu Nyai bahwa saya sudah memaafkan, tetapi proses hukum biar tetap berjalan agar memberikan efek jera", imbuh Eko.

Di samping ibu pelaku, pengasuh Majelis Ngopi An Nahdloh Dr KH Nasrullah Affandi juga mengunjungi Eko di kediamannya.

Satu di antara Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nadlatul Ulama (Pergunu) ini berkunjung pada siang setelah pencoblosan Pilkada 27 November 2024 lalu.

"Mbah Nasrul datang ke rumah menanyakan kesehatan saya", kata Eko yang juga Humas Majelis Ngopi An Nahdloh.

Sementara itu, Wakil Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara KH M Amirul Wildan Fadhil juga datang ke kediaman Eko bersama kakak kandung pelaku, Gus Muhammad Syaifur Rijal (Ipung).

"Mbah Mad Wildan dan Gus Ipung datang menyampaikan permohonan maaf dan mengajukan perdamaian", kata Eko.

Eko menjelaskan tidak mempunyai dendam kepada siapapun. Ia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua.

Halaman
12