TRIBUNMURIA.COM, BLORA - Setelah aktif kembali sebagai Bupati Blora, Arief Rohman mengagendakan untuk berkunjung ke Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
Pasalnya, warga Jurangjero beberapa waktu lalu terlibat bentrok dengan pekerja dari PT KRI.
Aksi bentrok itu terjadi setelah warga Jurangjero memprotes aktivitas PT KRI yang menimbulkan polusi udara dan berdampak bagi warga Jurangjero.
Baca juga: Bentrok Pekerja Asing PT KRI dan Warga Blora, 24 Orang Jadi Tersangka: 1 WNA dan 23 Orang Lokal
PT KRI berlokasi di Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.
Saat ini, Arief Rohman masih cuti untuk Pilkada 2024. Arief Rohman bakal kembali aktif sebagai Bupati Blora mulai Senin, 25 November 2024.
"Saya nanti tanggal 25 sudah aktif kembali. Agenda pertama nanti saya akan meninjau warga Jurangjero, nanti akan kita advokasi terkait polemik tersebut," kata Arief, kepada Tribunmuria.com, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut, Arief akan memperjuangkan keadilan untuk warga Jurangjero agar terbebas dari polusi udara yang diakibatkan dari aktivitas PT KRI.
"Mereka warga Jurangjero ini kan terganggu, sehingga melakukan protes ke PT tersebut."
"Hanya saja caranya yang salah. Mestinya kan pakai mediasi, tetapi karena sudah emosi sehingga terjadilah insiden tersebut," jelasnya.
Akibat keributan itu, diketahui 23 warga Jurangjero ditetapkan tersangka oleh Polres Rembang.
Menanggapi hal itu, Arief akan mengupayakan untuk restorative justice.
"Kami akan mengajukan permohonan untuk restorative justice. Itu dimungkinkan ya, karena itu spontan, warga protes karena ada polusi udara yang menggangu, terus dari pihak PT terpancing, sehingga terjadi kekerasan tersebut," jelasnya.
Menurut Arief, warga Jurangjero menginginkan agar aktivitas dari PT KRI itu ditutup karena menimbulkan polusi udara yang menggangu warga.
"Dalam hal ini kita tidak menolak investasi, hanya saja investasi harus yang ramah lingkungan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Rembang, AKBP Suryadi mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 105 orang warga Blora yang terlibat bentrok dengan PT KRI.
Pihak kepolisian juga sudah mendatangi lokasi kejadian yakni PT KRI, yang berlokasi di Desa Kajar, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang.