Kelulusan Bahlil Lahadalia dari Program Doktoral SKSG UI ditangguhkan. Sehingga, Bahlil -Menteri ESDM- saat ini tak berhak menyandang gelar doktor dari UI.
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengumumkan penangguhan kelulusan Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadia, dari program doktoral kampus tersebut.
Dengan demikian, Bahlil Lahadalia, yang merupakan orang dekat Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), dan saat ini menjabat sebagai Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Kabiner Merah Putih Presiden Prabowo Subianto, belum sah menyandang gelar doktor.
Nasib kelulusan Bahlil, kata Gus Yahya, menunggu keputusan sidang etik dari UI.
Baca juga: Joki Karya Ilmiah di Balik Gelar Doktor Bahlil? Peneliti UI Catut Nama Jatam untuk Disertasi
Baca juga: BREAKING NEWS: Golkar Kembali Usung Airin-Ade di Pilkada Banten, Bahlil Sebut Barang Bagus
Gus Yahya yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menyebut, keputusan penangguhan itu diambil berdasarkan rapat koordinasi empat organ UI.
"Kelulusan BL, mahasiswa Program Doktor (S3) SKSG ditangguhkan, mengikuti Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, selanjutnya akan mengikuti keputusan sidang etik," ujar Yahya dalam keterangan yang diterima, Rabu (13/11/2024).
"Keputusan ini diambil pada Rapat Koordinasi 4 Organ UI, yang merupakan wujud tanggung jawab dan komitmen UI untuk terus meningkatkan tata kelola akademik yang lebih baik, transparan, dan berlandaskan keadilan," ujar dia.
Yahya menegaskan, UI terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan untuk menjadi institusi pendidikan yang terpercaya berlandaskan 9 Nilai Universitas Indonesia.
UI minta maaf
Pihak Universitas Indonesia pun meminta maaf kepada masyarakat atas permasalahan terkait Bahlil yang menjadi mahasiswa Program Doktor (S3) Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) ini.
UI mengakui bahwa permasalahan ini, antara lain bersumber dari kekurangan UI sendiri, dan tengah mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya baik dari segi akademik maupun etika.
UI pun telah melakukan evaluasi mendalam terhadap tata kelola penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG sebagai komitmen untuk menjaga kualitas dan integritas akademik.
"Tim Investigasi Pengawasan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari unsur Senat Akademik dan Dewan Guru Besar telah melakukan audit investigatif terhadap penyelenggaraan Program Doktor (S3) di SKSG yang mencakup pemenuhan persyaratan penerimaan mahasiswa, proses pembimbingan, publikasi, syarat kelulusan, dan pelaksanaan ujian," imbuh Yahya.
Sebelumnya diberitakan, Bahlil Lahadalia berhasil meraih gelar Doktor dalam program studi (Prodi) Kajian Strategik dan Global di Universitas Indonesia (UI).
Bahlil berhasil lulus dalam kurun waktu 1 tahun 8 bulan dengan predikat dengan pujian/cumlaude.