TRIBUNMURIA.COM, SLAWI - Debat publik kedua pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tegal tahun 2024 tetap dilaksanakan sesuai rencana awal yaitu pada Kamis (14/11/2024), bertempat di Gedung Korpri, Jalan DR Soetomo, Kecamatan Slawi.
Namun terdapat perubahan jadwal pada jam pelaksanaan. Jika sebelumnya direncanakan berlangsung pada malam hari, maka dengan adanya perubahan jadwal ini, debat digelar lebih maju, yakni pada siang hari sekitar pukul 14.00 WIB.
Informasi tersebut disampaikan Ketua KPU Kabupaten Tegal Himawan Tri Pratiwi, saat dikonfirmasi Tribunmuria.com lewat telepon WhatsApp, pada Rabu (13/11/2024) siang.
Baca juga: CEK FAKTA: Ahmad Luthfi Sebut Sikunir Dieng Desa Tertinggi di Dunia, Benarkah? Begini Faktanya
Baca juga: Debat Kedua Pilkada Kabupaten Tegal Terancam Gagal karena 2 Alasan Ini, Begini Tanggapan KPU
Adanya perubahan waktu dari malam ke siang hari, dijelaskan Himawan, karena ada beberapa pertimbangan.
Misalnya faktor keamanan, sehingga Polres Tegal tidak memberikan izin, bila debat berlangsung malam hari.
Selain itu, ada permintaan pergeseran waktu debat dari pasangan calon (paslon), agar debat dilaksanakan siang hari.
Oleh karenanya, KPU Tegal kemudian berkoordinasi dengan TVRI selaku televisi yang akan menyiarkan debat tersebut.
Berdasarkan berbagai faktor yang ada, TVRI menyetujui pemindahan jam tayang dari malam ke siang hari.
"Pelaksanaan debat publik kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Tegal tahun 2024 insya Allah tetap berlangsung."
"Dilaksanakan pada Kamis (14/11/2024), lokasi di Gedung Korpri, pukul 14.00 WIB."
"Nantinya ada dua tema besar yang kami angkat dan lima sub tema," jelas Himawan, pada Tribunmuria.com.
Adapun dua tema besar pada debat publik kedua paslon Bupati dan Wakil Bupati Tegal tahun 2024, yakni tentang pelayanan publik dan keselarasan pembangunan daerah dan nasional.
Sementara itu, nantinya juga ada lima sub tema yang akan dikerucutkan menjadi pertanyaan oleh para panelis.
Tema tersebut dipilih karena pada saat debat pertama belum dibahas dan dilaksanakan, sehingga masuk dalam tema debat publik kedua.
"Sesuai hasil rapat dengan paslon, tim pemenangan, LO, termasuk pihak keamanan dan instansi terkait, disepakati pendukung yang bisa masuk ke dalam area debat maksimal 150 orang."
"Jadi masing-masing pendukung paslon maksimal yang bisa masuk dibatasi 150 orang," ujar Himawan.
Selain itu menurut Himawan, skrining (pemeriksaan) juga akan dilakukan oleh kepolisian ataupun pihak keamanan, baik pengunjung di luar gedung pelaksanaan debat ataupun di dalam gedung.
Nantinya bagi peserta ataupun yang bisa masuk ke dalam gedung pelaksanaan debat, KPU Kabupaten Tegal akan memberi gelang sebagai tanda bisa masuk ke arena debat.
Dengan kata lain, ketika tidak menggunakan gelang tersebut maka seseorang tidak diperbolehkan masuk ke dalam gedung pelaksanaan debat publik kedua.
"Kami akan perketat. Jadi mohon maaf barangkali nanti kami akan sedikit lebih tegas kepada pengunjung yang hadir di area gedung pelaksanaan debat publik. Mengingat tempat dan kuota yang terbatas," kata Himawan.
Himawan menambahkan, terkait atribut yang digunakan masing-masing pendukung paslon, kedua belah pihak sudah sepakat boleh memakai atribut bando, kacamata, dan lain-lain.
Sehingga pada debat publik kedua nanti, atribut seperti bando, kacamata, diperbolehkan untuk dipakai oleh masing-masing pendukung paslon.
"Hal itu sesuai kesepakatan kedua belah pihak pendukung paslon, bukan dari kami (KPU Kabupaten Tegal)."
"Nantinya ada tata tertib yang wajib diketahui dan dipatuhi sebagai pedoman saat debat."
"Sehingga masyarakat juga mengetahui dan tidak akan ada yang berpendapat kok ini begini, begitu dan lain sebagainya," tutup Himawan.
Sempat terancam batal
Sebelumnya, debat kedua pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Tegal 2024 terancam batal digelar, karena dua faktor.
Ketua KPU Kabupaten Tegal, Himawan Tri Pratiwi, menyampaikan kemungkinan debat kedua calon bupati Tegal, batal terlaksana karena dua alasan. Pertama, pihak kepolisian hingga kini belum mengeluarkan izin pelaksanaan debat.
“Alasan kedua, ada permohonan pergeseran waktu dari pasangan calon (paslon) nomor 2,” kata Himawan, Rabu (13/11) pagi.
Himawan mengatakan debat kedua Pilkada Kabupaten Tegal mestinya di selenggarakan pada Kamis, tanggal 14 November pukul 19.00 WIB.
Semua persiapan, kata dia, telah tuntas dilakukan. Mulai dari kontrak sewa gedung sampai kerjasama penyiaran dengan TVRI.
Namun, pada saat rapat koordinasi persiapan debat pada Senin (11/11/2024) kemarin, antara KPU, stakeholder setempat, dan perwakilan kedua paslon terjadi silang pendapat.
“Jika diselenggarakan malam hari, dari pihak kepolisian tidak bisa mengeluarkan izin karena faktor keamanan."
"Selain itu paslon nomor 2 juga menghendaki pergeseran waktu dari malam ke siang hari,” kata Himawan.
Himawan menjelaskan, dua alasan itulah yang membuat debat kedua terancam batal. Karena pihaknya sudah meneken kontrak dengan beberapa pihak untuk penyelenggaraan pada malam hari.
Terutama kaitannya dengan penyiaran yang dilakukan oleh stasiun televisi TVRI. Sebab, kontrak sudah diteken jauh hari sebelumnya.
“Perjanjian kerja sama ini sudah kami lakukan dua minggu lalu, masing-masing pun sudah melakukan persiapan. Termasuk TVRI yang koordinasi dengan kantor Jakarta.”
”Jika TVRI tidak bisa menggeser waktu menjadi siang hari, kemungkinan debat kedua batal dilaksanakan,” katanya.
Himawan berharap debat bisa tetap terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Dia mengatakan jika faktor keamanan jadi alasan utama dari kepolisian, maka pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan kedua paslon agar menjaga kondusivitas dan tidak mengerahkan banyak masa.
Kedua paslon pun, kata Himawan, menyepakati permintaan itu. Sehingga, faktor risiko keamanan bisa diperhitungkan dan diminimalisir.
“Dari pengalaman debat perdana kemarin itu aman-aman saja tidak ada gejolak."
"Bahkan tensi politik yang ada di Kabupaten Tegal juga adem-adem saja, tapi mungkin kepolisian punya pertimbangan lain,” katanya.
Jika debat batal dilaksanakan, Himawan mengatakan bukan hanya KPU yang rugi, masyarakat Kabupaten Tegal juga rugi. Warga Kabupaten Tegal, kata Himawan, jadi kehilangan momentum untuk mengenal lebih dalam calon pemimpinnya.
“Apalagi tema debat kali ini sangat penting yaitu pelayanan masyarakat. Tentu warga Kabupaten Tegal ingin tahu bagaimana paslon menyediakan dan menyiapkan pelayanannya nantinya kalau terpilih,” katanya.
Himawan menjelaskan saat ini dirinya tengah berusaha agar debat tersebut tetap terlaksana. Hari ini dirinya berencana mempertemukan pihak kepolisian dengan TVRI untuk mencari win-win solution.
“Hari ini saya ke Semarang untuk pembahasan itu. Semoga debat tetap bisa kita laksanakan,” katanya.
Hingga berita ini ditayangkan, Tribunmuria.com masih berupaya meminta tanggapan dari pihak terkait lainnya. (dta)