Berita Kudus

Siasat dan Gebrakan Pj Bupati Ubah Wajah Stadion Wergu Wetan: untuk Tim Kebanggaan Persiku Kudus

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret Stadion Wergu Wetan Kudus setelah melalui perbaikan dan sudah dinyatakan lolos verifikasi risk assesment sebagai home base Persiku mengarungi Liga 2 musim 2024/2025, baru-baru ini.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Awal Juni 2024 menjadi momentum paling mengesankan bagi pecinta sepak bola Kudus.

Tim kebanggaan masyarakat Kudus Persiku berhasil naik kasta ke Liga 2 setelah berjuang mengarungi kompetisi Liga 3.

Titik tolak awal kebanggaan ini rupanya dibarengi dengan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Penijauan kondisi Stadion Wergu Wetan, kandang Persiku Kudus, saat proses perbaikan dan renovasi, beberapa waktu lalu.

Mulai dari penataan manajemen ke arah yang lebih profesional dari yang semula amatir.

Hingga yang tak kalah penting yaitu penataan Stadion Wergu Wetan Kudus agar Persiku bisa bermain di kandang sendiri dan tidak menjadi tim musafir.

Penataan berikut pengelolaan manajemen menjadi pekerjaan rumah bagi manajemen yang bisa diselesaikan sendiri.

Baca juga: Sengkuyung Bareng Persiku Kudus Naik Kelas Liga 2: Stadion Dibenahi, Manajemen Lebih Profesional

Baca juga: Nilai Risk Assesment Capai 81,56 Poin, Kandang Persiku Kudus Stadion Wergu Wetan Lolos Verifikasi

Namun untuk stadion, ini perlu uluran tangan dari berbagai pihak. Perlu sengkuyung bareng demi stadion yang lolos verifikasi.

Untuk melunasi seluruh pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan tersebut, Penjabat (Pj) Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie bertindak cukup gesit. 

Melalui sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dia perintahkan untuk ikut serta dalam perbaikan stadion.

Tidak berselang lama, pada awal Juli 2024 perbaikan sudah mulai dilakukan. Mulai dari perbaikan rumput sampai pendukung kelayakan stadion agar sesuai dengan standar dan layak digunakan dalam pertandingan Liga 2.

Perbaikan ini melibatkan sejumlah OPD. Mulai dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertanpangan), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora).

Pada perbaikan awal ini Dinas PUPR memiliki tanggung jawab perbaikan drainase. Kemudian untuk Dispertanpangan memiliki tanggung jawab memperbaiki tumbuh kembang rumput stadion yang kondisinya mengenaskan.

Selanjutnya untuk BPBD bertanggung jawab menyiram rumput stadion, dan Disdikpora merupakan OPD yang menjadi titik tumpu sekaligus memantau seluruh perkembangan perbaikan.

Warna dinding stadion yang sudah mulai mengelupas dan memudar kini kembali dicat ulang dengan warna biru sesuai dengan warna kebesaran Persiku Kudus.

Kemudian untuk ruang ganti pemain yang semula kondisinya sangat tidak layak, kini diperbarui dengan kondisi yang lebih layak lengkap dengan locker pemain, toilet, dan ruang pelatih. Perbaikan serupa juga menyasar pada ruang wasit.

Dalam hal ini Panitia Pelaksana Persiku Kudus Liga 2 juga ikut serta memantau jalannya perbaikan. Dengan begitu keterlibatan sejumlah pihak menjadi penting.

Masing-masing memiliki peran. Termasuk panitia pelaksana juga acap kali memantau jalannya perbaikan stadion agar sesuai dengan standar yang digunakan dalam kompetisi Liga 2.

Baik Penjabat Bupati Kudus, manajemen, maupun panitia pelaksana bersikeras agar Persiku Kudus bisa main di kandang sendiri.

Salah seorang Panitia Pelaksana Persiku Kudus Liga 2 Malik Yusuf mengatakan, perbaikan Stadion Wergu Wetan merupakan PR bersama.

Hal itu sesuai dengan tagline Persiku Kudus saat ini: sengkuyung bareng.

Untuk memastikan perbaikan stadion sesuai standar, pihaknya acap kali mengecek progress perbaikannya. Ketika ada kekurangan, pihaknya akan langsung memberikan masukan.

Untuk memastikan stadion sesuai standar, pihaknya juga menjalin komunikasi dengan tim verifikasi stadion. Dengan begitu, setidaknya item yang kurang bisa langsung dibenahi.

Perbaikan demi perbaikan rupanya tidak selesai sampai di situ. Hingga akhirnya pada 1 Agustus 2024 didatangkan ahli untuk melakukan perbaikan rumput stadion.

PT Harapan Jaya Lestarindo atau Lestarindo Soccerfield turun tangan untuk melakukan perbaikan rumput. Lapangan diratakan, kemudian dipasang sistem irigasi sprinkler untuk menyiram rumput.

Pertengahan Agustus 2024 perbaikan rumput kelar. 24 titik sprinkler sudah terpasang di bawah lapangan. Sistem penyiraman rumput secara otomatis sudah berfungsi.

Saat sprinkler difungsikan, ia akan menyiram melingkar hingga seluruh rumput dipastikan tersiram air. 

Namun Lestarindo yang saat itu mengerjakan sebanyak 18 tenaga kerja masih harus tetap melakukan perawatan hingga akhirnya pada akhir Agustus 2024 rumput benar-benar hijau dan rata. Perawatan rumput kembali diserahkan pada pihak manajemen Persiku Kudus.

“Ini rumputnya jenis rumput embun. Kalau ke depan ingin diperbaiki, saran saya memilih rumput zoysa matrella sama seperti di Gelora Bung Karno."

"Rumput jenis ini tidak mudah stres, dan cocok untuk lapangan sepak bola,” ujar Direktur PT Harapan Jaya Lestarindo Marwoto.

Setelah semua perbaikan stadion kelar, pada verifikasi yang dilakukan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru yang berlangsung pada 24 Agustus 2024 menyatakan bahwa Stadion Wergu Wetan layak digunakan sebagai kandang Persiku Kudus dalam kompetisi Liga 2.

Ajukan proposal ke Kementerian PUPR

Pekerjaan rumah perbaikan Stadion Wergu Wetan agar bisa digunakan sebagai kandang Persiku Kudus dalam mengarungi Liga 2 telah selesai.

Namun rupanya tidak cukup. Hasan Chabibie masih ingin agar Kabupaten Kudus memiliki stadion yang berstandar FIFA.

Mimpi ini secara sadar digaungkan oleh Hasan Chabibie. Untuk melunasinya dia tidak tinggal diam. Dia mencoba mengajukan proposal perbaikan stadion ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Mimpi ini juga dibarengi dengan harapan penuh agar Persiku Kudus tidak sekadar berlaga dalam kompetisi Liga 2. Tapi lebih dari itu Persiku Kudus kalau bisa juga harus sampai ke pucuk kompetisi Liga 1.

Setelah proposal perbaikan stadion pihaknya ajukan ke Kementerian PUPR, harapannya perbaikan stadion bisa dilakukan pada 2025 mendatang.

“Kemarin kami dilematis, mau dikejar (renovasi stadion) tahun ini atau tahun depan. Kalau dikejar tahun ini (Persiku) tidak bisa main karena waktu untuk renovasi total itu lama."

"Akhirnya kami ikhtiar perbaikan di tahun depan dan untuk tahun ini perbaikan stadion untuk persiapan Liga 2 agar Persiku tidak jadi tim musafir,” kata Hasan.

Terkait proposal pengajuan renovasi stadion, menurut Hasan, Kementerian PUPR sudah setuju. Untuk itu dia komitmen untuk terus mengawal supaya proposal tersebut benar-benar direalisasikan pada 2025.

Dalam proposal renovasi stadion tersebut, pihaknya juga melampirkan total anggaran yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp80 miliar. Di dalam proposal tersebut juga terdapat desain yang mana nantinya Stadion Wergu Wetan akan direnovasi total.

“Tapi kalau memang nanti jadi dikerjakan oleh Kementerian PUPR, itu juga tergantung asesmen Kementerian PUPR,” kata Hasan.

Lebih lanjut dia belum berani memastikan dan menjanjikan terkait renovasi stadion.

Pasalnya pihaknya hanya memiliki kewenangan untuk mengajukan permohonan renovasi, selebihnya merupakan kewenangan dari Kementerian PUPR.

“Saya tidak berani berjanji, tapi saya akan ikhtiarkan semaksimal mungkin,” kata Hasan. (*)