UNDRR menyampaikan, salah satu fakor sosial-ekonomi untuk perkebunan, seperti ekspansi perkebunan kelapa sawit.
Meski sudah ada berbagai peraturan, pembukaan hutan dengan cara dibakar untuk perkebunan dan alih fungsi lain masih terjadi.
Kalimantan terparah
Dari seluruh wilayah di Indonesia, ada empat provinsi yang mengalami karhutla paling luas yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Papua Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Sebagian besar kebakaran terjadi di area semak belukar dan kawasan hutan terdegradasi, bukan di hutan primer.
Sehingga emisi yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan tahun 2022.
Akan tetapi, kebakaran masih menghancurkan 13.260 hektar hutan primer menurut UNDRR.
Dilansir dari laman Sistem Pemantau Karhutla SiPongi+, berikut 10 provinsi dengan luas karhutla terbesar.
- Kalimantan Selatan: 190.394,58 hektare
- Kalimantan Tengah: 165.896,44 hektare
- Papua Selatan: 150.813,34 hektare
- Sumatra Selatan: 132.082,86 hektare
- Kalimantan Barat: 111.848,43 hektare
- Nusa Tenggara Timur: 102.536,89 hektare
- Nusa Tenggara Barat: 66.716,43 hektare
- Jawa Timur: 49.498,32 hektare
- Maluku: 45.999,39 hektare
- Kalimantan Timur: 39.494,41 hektare
Dari data tersebut, Kalimantan menjadi pulau yang mengalami total karhutla paling besar sepanjang 2023.
Dari lima provinsi yang ada di Kalimantan, empat di antaranya masuk dalam 10 besar provinsi dengan karhula terluas.
UNDRR melaporkan, Kalimantan mengalami tingkat kebakaran tertinggi dan insiden kebakaran yang paling sering terjadi.
Selain Kalimantan, Pulau Sumatera juga mencatatkan jumlah karhutla yang luas.
Tingginya karhutla di Kalimantan dan Sumatera sangat menurunkan kualitas udara di kota-kota pulau tersebut. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya