Pembakaran hutan menjadi salah satu strategi pembukaan lahan yang mudah dan murah.
Pembukaan lahan dengan cara dibakar seringkali dilakukan oleh penduduk yang terpaksa melakukannya karena diimpit kemiskinan di daerah pelosok.
Dengan cara yang mudah dan murah tersebut, mereka bisa membuka lahan pertanian untuk kemudian dimanfaatkan guna menyambung hidup.
Untuk mengatasi masalah ini, mereka harus terlebih dulu dientaskan dari garis kemiskinan.
3. Hutan yang terdegradasi
Sebagian besar karhutla yang terjadi di semak belukar dan lahan gambut yang telah terdegradasi sebelumnya.
Kondisi semak belukar dan lahan gambut atau hutan yang terdegradasi membuat kebakaran dengan cepat merambat.
Untuk itu, diperlukan restorasi kawasan hutan yang terdegradasi dengan vegetasi endemik.
Sehingga, apabila ada titik api, risiko menjadi kebakaran yang luas dan besar menjadi rendah.
4. Praktik tebang dan bakar
Praktik pembukaan lahan dengan cara tebang dan bakar serta pembalakan hutan juga menjadi salah satu penyebab utama karhutla di Indonesia.
Di Kalimantan, sekitar sepertiga dari total hutan telah ditebang hanya dalam kurun waktu belasan tahun.
Untuk mencegah pembalakan hutan, dibutuhkan penegakan hukum yang ketat agar berbagai dampak negatifnya bisa ditangkal.
5. Faktor ekonomi sosial
Berbagai faktor sosial-ekonomi yang ada di Indonesia saat ini juga mempunyai peran terhadap karhutla.