Tingginya pasokan sampah yang tiap hari masuk di TPA harus dipahami oleh masyarakat. Apalagi sampah di TPA masih bercampur menjadi satu tanpa dipilah-pilah lebih dahulu.
"Sampah perlu dipilah sejak di rumah tangga. Mana sampah yang bisa diolah lagi atau tidak," katanya.
Luthfi memberikan contoh, jika sampah-sampah organik bisa diolah menjadi kompos. Kompos tak hanya memiliki nilai ekonomis namun juga dibutuhkan oleh para petani.
Dengan demikian, sampah itu tidak akan masuk dan mengendap di TPA. Sehingga mengurangi jumlah sampah yang semakin hari semakin menumpuk.
Selanjutnya, sampah anorganik yang bisa diolah lagi juga bisa dipilah-pilah. Kenyataanya semua jenis sampah masih bercampur di TPA Jatibarang.
Luthfi juga menyempatkan berdialog dengan pemulung di TPA Jatibarang. Ia meminta masukan dari patra pemulung yang setiap hari berjibaku dengan sampah. (ais)