Kunjungan Paus Fransiskus

Jelang Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Nasaruddin: Istiqlal-Katedral Simbol Toleransi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus, Rm Thomas Ulun Ismoyo, memberikan keterangan pada pada Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema 'Kunjungan Paus Fransiskus Simbol Persahabatan Lintas Agama'.

Pada 4 September pagi, Paus Fransiskus diagendakan akan bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, dilanjutkan dengan pertemuan pribadi dengan para imam Serikat Yesus di Gereja Katedral Jakarta dan menemui kelompok pemuda para religius di belakang Katedral.

Romo Ulun menambahkan, dari Istiqlal, Paus Fransiskus akan melanjutkan agendanya, yakni memimpin Misa Kudus di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Madya, Senayan, yang diperkirakan akan dihadiri oleh sekitar 86.000 umat Katolik.

Ia menyadari, lokasi tersebut tak dapat menampung seluruh umat Katolik di Indonesia.

Karenanya, panitia kunjungan telah menyiapkan berbagai fasilitas agar umat Katolik yang tak dapat hadir langsung tetap bisa mengikuti Misa Kudus secara virtual.

“Kita akan menyediakan kanal online. Di Jakarta, gereja-gereja yang sama akan mengadakan Misa online. Dan itu juga dilakukan di gereja-gereja di seluruh Indonesia. Jangan kecewa bagi yang tidak dapat hadir,” tegasnya.

Ulun menambahkan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia juga akan menjadi ajang untuk menegaskan kembali pentingnya hidup dalam harmoni dan persatuan di tengah keragaman.

Penekanan pada keberagaman dan persaudaraan lintas agama juga menjadi salah satu sorotan dalam kunjungan ini.

Contoh nyata dari semangat keberagaman ini adalah Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta. (*)