Pilgub Jateng 2024

Masuk Bursa Pilgub Jateng 2024, Sudaryono Mulai Tebar Janji: akan Beri Modal UMKM Tanpa Bunga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD Gerindra Jateng, Sudaryono, bertemu dengan para pelaku UMKM di Demak, kemarin.

Agus menuturkan, nama-nama lain selain Hendrar Prihadi dan Sudaryono yang masuk kedalam survei tersebut seperti Ketua DPW PKB Jawa Tengah Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), Bupati Kendal Dico Ganinduto.

Lalu, mantan Wagub Jateng Taj Yasin, Kemudian Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto (Bambang Pacul), serta mantan Menteri ESDM Sudirman Said, harus sering terjun ke masyarakat dan meningkatkan elektabilitasnya.

"Dengan begitu, siapapun kandidat nya akan dapat memenangkan Pilgub Jateng, tinggal mereka serius atau tidak menaikkan elektabilitasnya demi memenangkan hati rakyat," tuturnya.

Namun yang harus menjadi perhatian bagi para kandidat Cagub Jateng, lanjut Agus, kolaborasi tokoh yang merepresentasikan kalangan nasionalis dengan Islam, khususnya NU sebagai mayoritas di Jateng, masih berpeluang besar memenangkan kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng 2024.

"Kolaborasi nasionalis-Islam khususnya Nahdliyyin masih sangat berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilgub."

"Jadi, siapapun yang berpasangan dan bisa merangkul tokoh dari kalangan Islam, Nahdliyyin, maka analisa saya dia yang akan memenangkan Pilgub Jateng," Imbuhnya.

Seperti diketahui, Lembaga survei Archi Research And Strategy Indonesia melakukan survei untuk elektabilitas sejumlah tokoh yang berpotensi maju sebagai bakal calon Gubernur Jawa Tengah.

Berikut hasil survei elektabilitas bakal calon Gubernur Jateng: 

  • Hendrar Prihadi (Hendi) 23,21 persen
  • KH Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) 16,07 persen
  • Dico Ganinduto 13,39 persen
  • Sudaryono 10,71 persen
  • Taj Yasin 7,14 persen
  • Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) 6,25 persen
  • Sudirman Said 5,36 persen, dan
  • 17,86 persen belum menentukan pilihan.

CEO sekaligus Direktur Eksekutif Archi Research & Strategic, Mukhradis Hadi Kusuma, mengatakan survei yang dilakukan menggunakan metode sampling dari populasi pemilih yang dikelompokkan menurut provinsi dengan responden yang sudah memiliki hak pilih atau berusia lebih dari 17 tahun.

Adapun metode pengambilan data yakni telesurvey dengan margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. (*)