TRIBUNMURIA.COM, KAJEN - Gas elpiji kemasan 3 kilogram (Kg) atau gas melon langka dan sulit didapatkan di wilayah Kabupaten Pekalongan.
Sejak H-2 menjelang lebaran Idul Fitri, Senin (8/4/2024) hingga Kamis (18/4/2024), masyarakat Kabupaten Pekalongan kesulitan mendapatkan gas tiga kilo atau gas melon.
Maka tak heran, antrean masyarakat tampak mengular dibeberapa pangkalan gas elpiji. Sebab, di pedagang eceran gas elpiji sudah sulit diperoleh.
Sulitnya memperoleh gas melon, harganya pun melonjak. Di tingkat eceran, harganya berkisar antara Rp21 ribu hingga Rp 50 ribu.
Di tingkat pangkalan, harganya sudah tembus Rp17 ribu hingga Rp20 ribu.
Parti (50) pedagang makanan di Kajen mengatakan, gas melon di pasaran hilang sejak H-2 sebelum lebaran Idulfitri.
"Terakhir saya beli gas melon, H-2 hari raya Idul Fitri itu sekitar Rp 23 ribu," kata Parti (50) pedagang makanan di Kajen, Kamis (18/4/2024).
Bahkan, di Kajen harga gas melon sudah mencapai Rp40 ribu per tabung.
"Karena gas susah, saya akhirnya beli gas yang ukuran 12 kg yaitu Rp 220 ribu," imbuhnya.
Selly warga Bojong menceritakan, ia membeli gas tiga kilo terakhir itu Rp 27 ribu per tabung.
"Dua hari yang lalu saya beli harganya Rp 27 ribu. Biasanya, beli harganya Rp 20 ribu," ucapnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar saat ditemui di kantornya bersama, tim pengendali inflasi daerah, perwakilan pertamina, himpunan wiraswasta nasional minyak dan gas menjelaskan, bahwa pemerintah bersama Pertamina tidak menemukan kelangkaan gas 3 kg di Kabupaten Pekalongan.
"Kami sudah mengidentifikasi dan diskusi bersama Pertamina, salah satunya memang ada peningkatan kebutuhan di masyarakat saat lebaran ini, yang kedua adalah soal distribusi yang terkait dengan traffic."
"Berarti ini pure masalah distribusi, dalam hal ini traffic dan juga dihadapkan dengan kenaikan konsumsi di masyarakat karena lebaran dan segala macam," kata Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar.
Menurutnya, kenaikan harga gas 3 kg saat lebaran hingga Rp 50 ribu sudah tidak masuk akal, dan ini baru terjadi di Kabupaten Pekalongan.