“Menurut kami antara bupati dan wakil harus seirama, sevisi, dan bisa berbagi tugas,” kata Mawahib.
Untuk itu dalam memilih wakil Mawahib tidak ingin gegabah.
Bisa jadi wakilnya akan diumumkan pada akhir Juli 2024.
Saat ini pihaknya masih membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik.
Terutama partai yang tergabung dalam koalisi Indonesia maju.
“Selain itu pertimbangan lain yaitu masukan dari masyarakat dan melalui istikharah,” kata Mawahib.
'Kudus Berkah'
Politisi partai berlambang pohon beringin ini mengusung slogan Kudus Berkah.
Baginya Berkah selain memiliki makna bertambahnya kebaikan juga merupakan akronim dari bersih, kreatif, dan amanah.
Bersih menurutnya bisa diturunkan dalam program yang berorientasi pada kebersihan wilayahan kebersihan sikap para pemimpinnya.
“Jadi orientasinya juga menuju paada good government dan governance,” kata Mawahib.
Kemudian untuk kreatif bisa diturunkan dalam beberapa program yang sifatnya sengkuyung untuk membangun Kudus baik secara fisik maupun mental dengan cara-cara yang kreatif.
Dan terakhir amanah merupakan implementasi nilai spiritual. Karena baginya tujuan dari seluruh yang dia cita-citakan untuk Kudus yaitu amanah.
Amanah ini lebih diartikan ketenteraman.
Mawahib sadar pemimpin tidak melulu harus menguasai segala bidang. Menurutnya hal itu sangat tidak mungkin.