Berita Regional

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Ditetapkan KPK Jadi Tersangka Korupsi, Sempat Menghilang saat OTT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor memimpin deklarasi dukungan terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka di Pondok Pesantren Bumi Shalawat di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024). Gus MUhdlor semula adalah politikus PKB, namun beralih dukung Prabowo-Gibran setelah kasus OTT KPK di Sidoarjo pada akhir Januari 2024.

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ini merupakan pengembangan dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK saat peringatan Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo pada Kamis 25 Januari 2024, lalu.

Saat OTT KPK, Gus Muhdlor menghilang dari publik, namun kembali muncul secara mengejutkan saat memimpin deklarasi dukungan kepada Prabowo-Gibran, beberapa waktu kemudian.

Padahal sebelumnya, bupati yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sempat terlibat dalam kampanye Anies-Muhaimin.

Pada kasus ini, KPK menduga Gus Muhdlor memotong dan menerima uang di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo.

“Kami mengkonfirmasi atas pertanyaan media bahwa betul yang bersangkutan menjabat bupati di Kabupaten Sidoarjo periode 2021 sampai dengan sekarang,” kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri saat dihubungi, Selasa (16/4/2024).

Ali mengatakan, penetapan tersangka ini berdasar pada analisa keterangan yang disampaikan para saksi, tersangka, dan alat bukti yang telah dikantongi penyidik.

Hasilnya, penyidik menemukan peran dan keterlibatan pihak yang diduga turut serta dalam tindakan rasuah di lingkungan BPPD Sidoarjo.

KPK kemudian menggelar ekspose dan menyepakati pihak yang bisa dimintai pertanggungjawaban hukum.

“Diduga menikmati adanya aliran sejumlah uang,” tutur Ali.

Ali mengatakan, pihaknya akan mengabarkan lebih lanjut perkembangan perkara Gus Muhdlor secara bertahap.

Sebagai informasi, perkara dugaan korupsi di Sidoarjo sudah berawal dari operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar pada 25 dan 26 Januari lalu.

Dalam operasi senyap itu tim penyidik dan penyelidik mengamankan 11 orang, termasuk sanak keluarga Gus Muhdlor.

Namun, setelah melakukan gelar perkara pada Januari itu, KPK hanya menetapkan satu orang sebagai tersangka, yakni Bendahara sekaligus Kepala Bagian Umum Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo, Siska Wati.

Beralih dukung Prabowo setelah menghilang saat OTT KPK

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor memimpin deklarasi dukungan terhadap pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka di Pondok Pesantren Bumi Shalawat di Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (1/2/2024).

Ia merupakan anak keenam dari tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat

Gus Muhdlor sempat menghilang ketika dicari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait kasus pemotongan insentif pajak dan retribusi daerah.

Gus Muhdlor juga pernah ikut kampanye calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di lapangan Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Selasa (28/11/2023).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ribuan massa mayoritas memakai kaus biru dan putih tampak sudah tiba di parkir selatan Ponpes, Jalan Raya Lebo, Kecamatan Sidoarjo, sekitar pukul 15.00 WIB.

Gus Muhdlor yang duduk di atas panggung langsung menyapa para relawan tersebut.

Sedangkan, massa yang datang menyambutnya dengan mengacungkan dua jari tanda dukungan untuk Prabowo-Gibran.

"Seng teko (yang dari) Tulangan ngacung, seng nutup dalan wong (yang menutup jalan orang) Krembung, seng teko MSB (Muslimah Sidoarjo Bershalawat) ngacung," kata Gus Muhdlor ketika menyapa massa.

Dalam sambutannya, Gus Muhdlor mengatakan, pembangunan Indonesia saat ini sudah dalam lajurnya. Oleh karena itu, sekarang yang diperlukan adalah melanjutkannya.

"Indonesia sekarang sudah di rel pembangunan yang sangat baik, diakui enggak diakui."

"Jawa Timur (Jatim) hari ini sudah di rel pembangunan yang baik," kata Gus Muhdlor kepada massa yang datang.

Dengan demikian, Gus Muhdlor menyebut, calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto merupakan sosok yang pas menjadi pengganti Joko Widodo menjadi presiden berikutnya.

"Kalau Pak Jokowi sudah berhasil, maka otomatis harus dilanjutkan pembangunannya, yang bisa melanjutkan, yang merepresentasikan."

"Yang menggambarkan Jokowi hari ini adalah Pak Prabowo," jelasnya.

Gus Muhdlor pun menitipkan pesan kepada ribuan relawan yang hadir untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran.

Terkait alasanya, dia menyebut hal tersebut mengikuti pilihan para kiai.

"Ini pesan, pulang dari sini, lek ditakoni lapo wong (kalau ditanya kenapa orang) Sidoarjo kok kudu (harus) milih Prabowo, jawabane siji (jawabanya satu) nderek kiai, nderek kiai milih Pak Prabowo," ucapnya.

Sejumlah kiai yang hadir pada kesempatan itu yakni pimpinan Ponpes Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), KH Aria Muhammad (Gus Aria), serta KH Asep Syaifuddin Chalim (Kiai Asep). (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tersangka Dugaan Korupsi