Berita Kudus

Update Banjir Kudus dan Demak: Ribuan Warga Terdampak Bencana Masih Tinggal di Pengungsian

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pengungsian di Graha Mustika Getaspejaten, Kudus, Kamis (21/3/2024). Hingga kini, ribuan warga di Kudus dan Demak yang terdampak banjir masih tinggal di pengungsian.

Ribuan warga di Kabupaten Kudus dan Demak yang terdampak masih tinggal di tempat pengungsian. Seperti apa kondisi mereka?

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Ribuan warga Kabupaten Kudus mengungsi akibat banjir yang melanda sejak sepekan yang lalu.

Selain itu ribuan warga Kecamatan Karanganyar Kabupaten Demak juga mengungsi di Kudus akibat bencana banjir karena tanggul Sungai Wulan jebol.

Banjir di Kabupaten Kudus telah terjadi sejak sepekan yang lalu. Banjir ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dan melimpasnya aliran sungai.

Kemudian untuk banjir di Kecamatan Karanganyar terjadi sejak 17 Maret 2024 akibat tanggul Sungai Wulan jebol.

Jebolnya tanggul sungai yang berada di perbatasan antara Demak dan Kudus ini mengakibatkan Kecamatan Karanganyar terendam banjir rata-rata dua meter lebih.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus mencatat sampai saat ini ada 6.082 jiwa pengungsi yang ada di Kudus.

Jumlah tersebut terdiri atas 3.451 jiwa pengungsi asal Kudus dan 2.631 jiwa pengungsi asal Kecamatan Karanganyar Demak.

Untuk posko pengungsi banjir di Kabupaten Kudus tercatat ada 37 titik. Salah satu posko pengungsi ada di Gedung Graha Mustika Getaspejaten.

Di sini total ada 438 warga yang mengungsi terdiri atas 237 pengungsi warga Kabupaten Kudus dan 201 pengungsi warga Kabupaten Demak.

Pantauan di lokasi, para pengungsi saat siang didominasi oleh perempuan dan anak-anak.

Sedangkan untuk kaum adam sebagian ada yang bekerja, sebagian lagi ada yang pulang ke rumah untuk mengecek kondisi rumah yang terendam banjir.

Relawan posko pengungsian Graha Mustika Getaspejaten Pramono mengatakan, keberadaan pengungsi di Graha Mustika seluruhnya dalam keadaan sehat.

Kemudian untuk kebutuhan makan dan sejumlah keperluan hidup selama di posko pengungsian juga tercukupi karena ada beberapa bantuan dari berbagai pihak.

Bantuan itu umumnya berupa sembako, selimut, sandal, sabun, dan segenap keperluan balita.

Halaman
12