Pilpres 2024

Menag Yaqut Seru Masyarakat Tak Pilih Pemimpin Pemecah Belat Umat, Cak Imin: Tak Layak Ditanggapi

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PKB yang juga merupakan bakal cawapres yang diusung Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar.

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau masyarakat agar tidak memilih calon pemimpin yang memecah belah umat di Pemilu 2024.

Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tidak layak untuk ditanggapi.

Di antara yang disampaikan Yaqut yaitu imbauan untuk tidak memilih pemimpin yang memainkan politik identitas.

Baca juga: Cak Imin Sowan Kiai Sepuh di Kudus Minta Doa Restu, Pilpres 2024 Target 10 Juta Suara di Jateng

Baca juga: Bakal Cawapres Cak Imin Diperiksa KPK selama 5 Jam, Kasus Korupsi Proteksi TKI di Kemenaker

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Tinggi di Jatim, Tinggalkan Prabowo dan Anies-Muhaimin, Hasil Survei SMRC

Pernyataan dari Yaqut itu ditanggapi oleh Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar dengan santai.

“Tidak layak ditanggapi,” kata Muhaimin sembari melempar senyum saat berkunjung di Kudus, Senin (2/10/2023).

Sebelumnya Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar tidak memilih pemimpin yang tidak memainkan politik identitas.

Dalam hal ini yakni menggunakan agama demi kepentingan politiknya yang disampaikan beberapa waktu lalu saat di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah.

Bagi Yaqut, agama tidak dijadikan alat untuk merebut kekuasaan.

Terlebih sebentar lagi akan ada Pilpres yang hanya tinggal beberapa bulan lagi.

Di sisi lain, lanjut Muhaimin, Partai Kebangkitan Bangsa siap jika dalam Pilpres nanti terdapat dua poros atau tiga poros sekali pun.

“PKB dua poros atau tiga poros kita siap,” katanya.

PBNU sebut seruan Menag positif

Sebelumnya, dilansir Tribunnews.com, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengimbau masyarakat agar tidak memilih calon pemimpin yang memecah belah umat di Pemilu 2024.

Yaqut Cholil juga meminta masyarakat untuk mengecek betul calon pemimpin yang akan dipilih.

"Harus dicek betul. Pernah nggak calon pemimpin kita, calon presiden kita ini, memecah-belah umat. Kalau pernah, jangan dipilih," ujar Menag Yaqut di Garut, Minggu (3/9/2023).

Halaman
1234