"Biasanya numpang di tempat saya, tapi kemarin adiknya datang dari Surabaya."
"Karena adiknya ke sini jadi tinggal di rumah temannya yang kosong itu, lalu adiknya pulang ke Surabaya, tapi masih di situ," terangnya.
Dia juga mengaku terakhir bertemu dengan korban saat mengikuti upacara bendera HUT Kemerdekaan ke-78 RI kemarin.
"Kalau terakhir kontak-kontakan di Instagram kemarin, bagi-bagi story gitu."
"Tapi terakhir kontakan sama temen saya jam 10 malam kemarin," tambahnya.
Menurutnya, selama itu korban tidak pernah mengeluh sakit.
Bahkan sepengetahuannya, korban juga tidak ada masalah dengan siapapun.
Kronologi penemuan mayat korban
Kronologi lengkap penemuan mayat perempuan dosen UIN RM Said Solo, di perumahan Graha Tempel di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023).
Penemuan mayat dosen UIN Solo itu bermula dari adanya aroma anyir darah dan temuan bercak darah oleh tukang bangunan yang sehari-hari diberi tanggung jawab merawat rumah kediaman korban.
Mandor bangunan, Indriyono, menceritakan awal mula penemuan mayat korban berinisial WDS (34).
Diterangkan, kali pertama ditemukan, mayat tersebut tergeletak di lantai, di samping mini bar rumah itu.
"Ada teman yang mau mengecek rumah dari tadi tidak bisa. Lalu meminta kunci ke saya, karena rumah ini kan masih dalam perawatan saya," ujar Indriyono.
Lalu mandor tersebut memberikan kunci rumah tersebut kepada temannya.
"Dari keterangan temannya, ada bercak darah di rumah W. Perasaan saya sudah gak enak, saya ketuk-ketuk pintunya saya panggil-panggil tidak ada respons," terangnya.
Ia menaruh curiga dan kemudian melihat dari atap.
Dari sana, ia melihat ada bercak darah dan ada sesuatu di bawah kasur.