Berita Wonosobo

Festival Gendhing Bogowonto, Warga Terdampak Bendungan Bener di Wonosobo: Terima Kasih Pak Ganjar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paguyuban Kanigara yang beranggotakan warga dari tiga desa terdampak proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener Purworejo, di Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, menggelar Festival Gendhing Bogowonto selama 4 hari: 16-19 Agustus 2023.

Gubernur berharap warga di tiga desa terdampak Bendungan Bener untuk aktif memanfaat semaksimal mungkin koperasi yang mereka beri nama Tirto Mulyo Bogowonto itu.

Terdapat tiga desa yang turut dalam perjanjian kerja sama (PKS) itu adalah Desa Gadingrejo, Desa Burat, dan Desa Bener di Kecamatan Kepil.

PKS tersebut antara BBWS-SO dan pemerintah desa yang kemudian diserahkan pada Koperasi Tirto Mulyo Bogowonto. 

Agar koperasi bisa berjalan lancar Gubernur juga mendorong agar manajemen koperasinya disiapkan sebaik mungkin.

Dengan demikian, semua masyarakat bisa terlibat dalam pengelolaannya.

Area-area yang selama ini tidak dimanfaatkan dengan baik, bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga. 

Gubenur mengatakan, total lahan terdampak sabuk hijau Bendungan Bener untuk wilayah Wonosobo luasnya mencapai 50 hektare.

Sementara di Purworejo, yang terdampak sabuk hijau sekitar 33 hektare.

Model pengelolaan serupa nantinya juga akan diterapkan di Purworejo.

Dengan demikian, selain merasakan manfaat keberadaan Bendungan Bener, masyarakat juga akan mempunyai rasa memiliki terhadap bendungan tersebut. 

“Kita harapkan lebih banyak lagi dan manfaatnya dapat dilihat dengan kasat mata, contohnya di Wonosobo,” terangnya. 

Sementara warga Gadingrejo yang tanahnya terdampak Bendungan Bener, Suwasno mengaku senang dengan adanya kerja sama tersebut.

Dia juga berharap sabuk hijau di kawasan tersebut dikelola sebaik mungkin.

Salah satu harapannya adalah adanya pengelolaan satu jenis tanaman secara maksimal.

“Pengalaman, durian, duku, itu butuh waktu lama. Ya nanti sambil jalan usul (ke koperasi),” ujarnya.  (*)