Pembunuhan Iwan Budi

Kompolnas Didampingi Yunantyo Kunjungi Keluarga Iwan Budi PNS Bapenda Semarang Korban Pembunuhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto didampingi kuasa hukum keluarga Iwan Budi, mengunjungi keluarga Iwan Budi -PNS Bapenda Semarang korban pembunuhan, diduga terkait kasus skandal mega korupsi- di kediaman turut Kelurahan Pedalangan, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (8/6/2023).

Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto, didampingi advokat Yunantyo Adi Setiawan, mengunjungi kediaman keluarga Iwan Budi -PNS Bapenda Semarang korban pembunuhan dan mutilasi, diduga berkait kasus mega korupsi.

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengunjungi keluarga Iwan Budi korban pembunuhan tragis Semarang, Kamis (8/6/2023).

Kasus pembunuhan Iwan Boedi hingga kini belum terungkap sejak jenazahnya ditemukan pada 8 September 2022.

Iwan Budi -PNS Bapenda Semarang- diduga dibunuh secara keji, berkait dengan skandal mega korupsi di Semarang.

Baca juga: Kematian Iwan Budi Melibatkan Orang Berpower di Semarang

Baca juga: Mantan Wali Kota Semarang akan Diperiksa Polisi Terkait Kasus Iwan Budi, Siapa Sosoknya?

Baca juga: Keluarga Mendiang Iwan Budi Mempertanyakan Sosok Pelapor Kasus Hibah Tanah yang Berujung Maut

Kasus itu menggantung hingga sekarang sehingga berbagai pihak ikut cawe-cawe demi terungkapnya kasus kriminal yang dinilai melibatkan para profesional.

Kompolnas datang dipimpin langsung oleh Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto didampingi beberapa stafnya.

Sedangkan keluarga Iwan Boedi diwakili istri mendiang, Theresia Onee Anggarawati Didampingi pengacaranya Yunantyo Adi Setiawan.

Mereka bertemu di rumah mendiang, Jalan Tembalang Selatan 1, Pedalangan, Banyumanik.

"Apa yang sudah kami lakukan di sini jadi bahan kami untuk melaporkan ke Menkopolhukam (Mahfud MD) yang juga sebagai ketua Kompolnas," papar Benny Mamoto.

Ia mengaku, telah mengikuti kasus tersebut sejak awal.

Pihaknya dalam kunjungan tersebut  juga telah mendengar paparan dari para penyidik yang menangani kasus tersebut.

Diakuinya, polisi masih menemukan beberapa kendala seperti terbatasnya saksi, bukti pendukung berupa rekaman CCTV dan lainnya.

Adapula handphone korban Iwan Boedi yang telah rusak sehingga membutuhkan permintaan data terhadap perusahaan yang mengelola platform komunikasi tersebut.

"Saya yakin dengan ketekunan dan keuletan teman-teman penyidik suatu saat pasti ada titik terang kasus ini," ungkapnya.

Pengacara, Yunantyo Adi Setiawan mengatakan, pihak keluarga korban bersyukur lantaran teman-teman kepolisian baik dari Polda dan Polrestabes  telah membentuk tim gabungan untuk berupaya mengungkap kasus tersebut.

"Mereka juga ternyata memantau terus perkembangan kasus ini yang menjadi atensi Menkopolhukam sekaligus Ketua Kompolnas juga," katanya.

Pihaknya masih menaruh harapan besar terhadap kepolisian supaya kasus ini terungkap.

"Istri pak Iwan Bu Onee cukup legalah karena masih ada perhatian baik dari Kompolnas maupun dari polisi untuk terus mengawal kasus ini sampai diharapkan pelaku terungkap," paparnya. (iwn)