Warga menggelar aksi demonstrasi, menentang tindakan Kepala Desa (Kades) Sidomulyo, Mahfudin, yang dinilai sewenang-wenang mencabut bantuan sosial (bansos) untuk keluarga miskin.
Warga membawa berbagai spanduk untuk menumpahkan sebagian unek-unek mereka.
Di antaranya bertuliskan: 'TINDAKANMU MEMBUNUH RAKYATMU', 'WARGA SIMOLUYO MENGGUGAT!!! MENUNTUT PERLINDUNGAN, PENGAYOMAN DAN KEADILAN', DHOLIM MERUGIKAN ORANG BANYAK'.
Menurut warga, Kades Sidomulyo mencabut bantuan sosial (bansos) untuk keluarga miskin secara pihak, tanpa melalui musyawarah desa.
Pantauan Tribunmuria.com di lokasi, massa aksi berjalan dan membawa berbagai spanduk dari Pasar Kluwuk hingga ke balai Desa Sidomulyo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Jumat (12/5/2023).
Para pendomo diikuti anak muda, laki-laki dan ibu-ibu rumah tangga.
Satu diantara warga yang ikut demo, Rusidi mengatakan bahwa demo ini bertujuan untuk mendorong Pemerintah Desa (Pemdes) Sidomulyo memberikan penjelasan atas bantuan yang tidak diterima olah masyarakat.
Menurutnya pemerintah Pemdes Sidmomulyo saat ini mengambil keputusan sepihak.
"Padahal data penerima bansos yang dianggap dicoret sepihak itu, masih dianggap layak dan membutuhkan bantuan."
"Pencabutan bantuan seperti PKH, BPNT, PBI, dilakukan tidak melalui musyawarah," kata Rusidi kepada Tribunmuria, Jumat (12/5/2023).
Hal serupa juga disampaikan oleh Siti Iswati yang mengatakan bahwa dirinya selama pemerintah Kades yang baru tidak mendapatkan bantuan.
Ia merasa cukup kecewa, lantaran keputusan pemerintah desa yang tidak memberikan bantuan kepada dirinya yang menyandang disabilitas.
"Saya juga sebagai disabelitas ikut terdampak. Saya tidak dapet BPMT, dan PKH dari tahap pertama sampai kedua ini," kata
Siti menyampaikan bahwa pencabutan bantuan tersebut juga tidak melalui musyawarah ataupun komunikasi dengan masyarakat.
"Tidak ada rapat, sepihak waktu itu saya cek tidak keluar tahap pertama dan kedua itu mulai pergantian lurah baru," ujarnya.