Namun, Jokowi menolak tawaran tersebut karena ia tidak bisa merasakan jalan yang rusak bila meninjaunya dari atas helikopter.
"Presiden ditawarkan heli itu justru balik bertanya, 'kalau saya naik heli, bagaimana yang bisa merasakan jalan yang rusak?'," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin kepada wartawan, Jumat.
Mantan wali kota Solo itu akhirnya memilih menumpangi mobil dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Lampung.
"Waktu mendengar akan memakai heli itu, 'enggak usah, enggak usah pakai heli, saya naik mobil saja'," kata Bey.
Ganti mobil
Dalam peninjauan ini diketahui pula bahwa Pasukan Pengamanan Kepresidenan (Paspampres) menyarankan agar kendaraan sedan Mercy yang ditunggangi Jokowi diganti.
Saran itu muncul setelah lampu indikator mobil sedan mercy menyala saat melewati jalan rusak.
Atas kondisi tersebut, Jokowi akhirnya mengganti kendaraan dinasnya dari sedan Mercy ke Jeep.
"Saat melewati jalan bergelombang pada Jumat pagi itu, sampai ada (lampu) indikator mobil yang menyala."
"Karena kondisi jalan yang bergelombang dan berlubang-lubang ya," ujar Bey.
Bey tidak menjelaskan secara rinci indikator apa yang menyala.
Akan tetapi, pihak Paspampres menyarankan agar tidak mengambil risiko.
"Sebaiknya tidak mengambil risiko. Sehingga baru saja ini Presiden ganti mobil jenis Jeep."
"Di jalur Jalan Seputih Raman baru saja gantinya, setelah Presiden menjelaskan soal kesan lewat di jalan yang rusak," kata Bey.
Mulus sampai tertidur
Usai mengecek langsung kondisi jalan rusak di Lampung, Jokowi menyampaikan kesan-kesannya. Jokowi menyindiri bahwa jalan rusak yang dilewati mulus dan enak untuk dinikmati.
"Jalannya mulus, enak. Dinikmati," ujar Jokowi dilansir dari Kompas TV. Jokowi pun ditanya apakah sempat merasakan guncangan pada perut saat lewat jalanan yang rusak.