Berita Nasional

Pagi Buta Ganjar Bergegas ke Stasiun, Lepas Ratusan Pemudik Jateng Via Kereta Api dari Pasar Senen

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo lepas pamudik Jateng yang menggunakan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4) pada pukul 04.30 WIB.

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Matahari belum muncul, namun ratusan warga Jawa Tengah sudah berduyun-duyun datang ke Stasiun Pasar Senen Jakarta untuk pulang ke kampung halaman.

Meski pagi buta, namun wajah para pemudik itu semuanya ceria. Bagaimana tidak, mudik kali ini tanpa biaya.

Mereka ikut program mudik gratis via kereta api yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo lepas pamudik Jateng yang menggunakan kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4) pada pukul 04.30 WIB. (Istimewa)

Baca juga: Ganjar Lepas 212 Bus Mudik Gratis di Jakarta, Warga: Terima Kasih Pak, Bisa Pulang Bareng Keluarga

Baca juga: Pemudik Gratis Tiba di Kudus: Alhamdulillah Nyaman, Uang untuk Transportasi Bisa untuk Belanja

Terlebih, kepulangan mereka diantar langsung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Ganjar datang saat kloter pertama mudik kereta diberangkatkan, Selasa (18/4) pada pukul 04.30 WIB.

Sekitar 800 pemudik berangkat menggunakan KA Kutojaya Utara.

Usai menyapa para penumpang dan membagikan mainan pada anak-anak, Ganjar langsung berdandan ala petugas KA.

Ia mengenakan topi khusus dan memegang lampu isyarat kereta api.

Setelah mendapat kode dari petugas, Ganjar menghidupkan lampu berwarna hijau itu dan kereta api langsung berjalan.

"Wah senang sekali mas, mudik gratis ini sangat membantu kami. Ini berkat pak Ganjar. Apalagi kami diantar langsung sama beliau."

"Terimakasih pak Ganjar atas mudik gratis dan perhatiannya pada kami," kata Horison (51), pemudik asal Banyumas.

Horison mengatakan, tiket mudik lebaran tiap tahun selalu naik.

Tahun ini saja, tiket kereta api bisa mencapai Rp350.000.

Jumlah itu lumayan besar untuk Horison yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek.

"Jelas sulit kalau mengandalkan uang hasil ngojek buat mudik, makanya kami sangat bersyukur dengan adanya program mudik gratis ini."

"Mudah-mudahan tiap tahun selalu ada," ucapnya.

Hal senada disampaikan Fitri (40) pemudik asal Purworejo. Menurut Fitri, dirinya tidak mungkin bisa mudik lebaran bersama keluarga jika tidak ada mudik gratis.

Halaman
12