Tak hanya itu, proses kaderisasi harus terus berlanjut. Penyusunan program kerja juga akan segera dilaksanakan melalui rapat kerja.
Koordinator FPAC-PR, Choirul Huda mengatakan, perjalanan kepengurusan Ansor Demak yang baru ini penuh dinamika. Juga diwarnai peristiwa salah satu kandidat yakni M Nur Huda yang sempat dipanggil pihak Koordinator Wilayah (Korwil) Pimpinan Pusat GP Ansor dan dipaksa untuk mengundurkan diri dengan alasan yang tak jelas.
Kemudian, lanjutnya, dilaksanakan Konfercab GP Ansor Demak pada Senin (27/2/2023) di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Hidayatul Mubtadi'in, Desa Bulusari, Kecamatan Sayung.
“Namun, proses hingga pelaksanaan yang cacat prosedur dan penuh kezaliman itu membuat basis kader menolak hasilnya,” katanya.
Surat penolakan, lanjut Choirul Huda, telah diserahkan ke Pimpinan Pusat GP Ansor dengan tembusan ke PBNU, PWNU Jateng, PW GP Ansor Jateng. Namun semua pihak tidak memberikan tanggapan.
“Hingga akhirnya upaya kami melakukan istoghotsah di Kantor PP GP Ansor Jakarta beberapa waktu lalu. Tapi hal itu juga tidak membuat PP tergerak hatinya,” katanya.
Karena berbagai upaya prosedur organisasi sudah dilakukan, imbuh Choirul Huda, maka FPAC-PR sepakat membuat pengukuhan pengurus.
“Itu adalah kesepakatan dan komitmen kami bersama agar bisa tetap berkhidmah. Dan yang terpenting, langkah kami selalu mendapat restu dari para kiai,” katanya.(ito)