TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Taman Alun-alun Simpang Tujuh Kudus rusak setelah dijadikan lokasi pusat pasar malam dan tempat wahana beragam permainan yang digelar seiring tradisi Dandangan jelang Ramadan.
Rumput taman yang sebelumnya hijau dan tumbuh subur, kini mayoritas mati dan berubah gersang.
Kondisi itu terlihat usai tenda PKL dan wahana permainan yang sebelumnya berdiri di dalam Alun-alun Kudus, dibongkar.
Ketua Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Rochim Sutopo mendesak agar perbaikan taman Alun-alun Kudus diprioritaskan.
Harapannya bisa kembali pulih sebelum Lebaran 1444 H.
"Kami harap segera ditangani kerusakan yang ada, agar bisa cepat pulih," terangnya, Jumat (24/3/2023).
Baca juga: Alun-alun Simpang 7 Kudus Rusak Parah Baunya Amis, Bekas Digunakan Pasar Malam Dhandhangan
Baca juga: Aksi Premanisme Sasar Pedagang Dandangan, Polsek Kota Kudus Amankan Dua Preman
Rochim mendorong Bupati Kudus Hartopo untuk mengawal proses perbaikan kawasan alun-alun.
Idealnya, konsekuensi rusaknya rumput Alun-alun Kudus mestinya sudah dipikirkan sebelum dimulainya pelaksanaan tradisi Dandangan.
Kata dia, kerusakan taman alun-alun itu bisa diperbaiki dengan menggandeng CSR. Mengingat anggaran perawatan taman dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus tidak terlalu besar.
"Ketika rapat koordinasi awal, rencananya ada CSR dari swasta yang akan ikut menangani pascadandangan dengan melibatkan PKPLH," ujar Rochim.
Selain itu, pihaknya juga mendesak bupati agar mengkoordinir OPD terkait dalam rangka percepatan perbaikan jalan rusak.
Supaya semua jalan rusak yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kudus diperbaiki sebelum Hari Raya Idulfitri tiba.
"Baik jalan maupun infrastruktur umum yang digunakan masyarakat, yang rusak diperbaiki. Jangan sampai menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat Kabupaten Kudus maupun pendatang. Kami akan cek hasil pekerjaan beberapa hari ke depan," tandasnya. (Sam)