Gempa Turki

Orang Tua Mahasiswa Semarang yang Selamat Dari Gempa Turki: Dokumen Anak Saya Hilang, Tolong Bantu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang tua Hammam, Rusmanto di depan rumahnya yang berlokasi di Kecamatan Tembalang Kota Semarang.  

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Orang tua Hammam Ishthifaulloh, Rusmanto menungkapkan rasa syukur lantaran anaknya yang saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di Turki selamat dari musibah gempa bumi.

Di Turki, Hammam Ishthifaulloh menempuh pendidikan S1 Fakultas Ekonomi di Kahramanmaraş Sütçü İmam University.

Paskagempa berkuatan magnitudo 7,8 itu kampus Kahramanmaraş Sütçü İmam University digunakan sebagai posko bencana.

Oleh sebab itu kegiatan perkuliahan secara offline atau tatap muka diliburkan sampai waktu yang belum diketahui.

Namun berdasarkan kabar yang diterima oleh Rusmanto bahwa kegiatan perkuliahan putranya akan dilanjutkan secara online.

"Alhamdulillah (Hammam) sudah aman dievakuasi ke KBRI Ankara, kondisi sehat," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (12/2/2023).

"Sudah ada berita kepastian kelanjutan kuliahnya secara online," lanjutnya.

"Sekarang masih menunggu kabar dari KBRI terkait kuliah bisa pulang ke Indonesia atau tetap tinggal di Turki," sambungnya.

"Secara umum kondisi fisik aman dan sehat, tapi mentalnya (akibat musibah ini) bagaimana saya belum bisa memastikan," imbuhnya.

Baca juga: Warga Semarang Selamat dari Gempa Turki, Hammam: Makanan Tiap Hari Ada, Tapi Kekurangan Pakaian

Baca juga: Gempa Turki, Tiga WNI Dilaporkan Terluka, Sudah Dirujuk ke Rumah Sakit

Baca juga: VIRAL! Mobil Yaris Pengunjung Ditabrak Singa, Humas Taman Safari Prigen Malah Bilang Gini

Ia kemudian mempertanyakan bila anaknya harus melakukan study online di Turki, sementara bangunan apartemen yang biasanya ditempati anaknya, kini mengalami kerusakan terdampak bencana alam tersebut.

Ia juga mempertanyakan bagaimana cara mengurus dokumen-dokumen penting anaknya yang hilang tertimbun reruntuhan.

"Kalau tinggal di Turki seperti apa," ucapnya.

"Dari anaknya sih jika kuliahnya online mintanya bisa pulang ke Indonesia, tapi harus dibantu untuk memastikan bisa kemudahan mengurus dokumen yang hilang," ungkap Rusmanto.

Kemudian Ia juga mempertanyakan bagaimana cara mengurus dokumen-dokumen penting anaknya yang hilang karena tertimbun reruntuhan.

"Terkait dokumen penting (seperti) paspor, ijazah asli SD - SMA, akte lahir, yang tertimbun di reruntuhan apartemen bagaimana mengurusnya," tanyanya kepada pemerintah.

Ia berharap pemerintah membantu maupun mengawal warga Indonesia yang terdampak gempa Turki.

"Mohon do'aya dari semua pihak agar dimudahkan urusannya. Ada keseriusan pemerintah untuk membantu, mengawal warganya yang terdampak. Baik dari pemerintah pusat sampai kota (pemerintah kota) bahwa ada warga-nya yang terdampak," tandas Rusmanto.