Sambal yang disajikan juga berbeda dengan sambal biasanya, yakni menggunakan cabai rawit yang digerus tidak begitu halus sehingga pedasnya begitu terasa.
Mie Ongklok Longkrang akan lengkap disaksikan dengan sate, tempe kemul, geblek, dan segelas teh anget.
"Teh di sini juga terbuat dari teh tambi yang racik sendiri, sehingga rasanya hanya bisa didapatkan di sini," imbuhnya.
Waluyo menuturkan dulunya, Mie Ongklok dipadukan dengan sate saren atau dideh yakni darah binatang yang dibekukan atau dikukus.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, kebanyakan masyarakat yang menganut muslim dilarang untuk memakan saren atau dideh sehingga diganti dengan sate ayam ataupun sapi.
Harga satu porsi Mie Ongklok Longkrang sebesar Rp 11.000, buka setiap hari dari pukul 09.00 pagi hingga 21.00 malam. (ima)