Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut pihaknya masih terus berupaya mengevakuasi pilot Susi Air yang hilang pasca-insiden pembakaran pesawat di Bandara Distrik Paro, Nduga, Papua.
Yudo mengatakan keberadaan pilot Susi Air yang merupakan warga negara Selandia Baru itu sudah terdeteksi.
"Belum (dievakuasi), tapi sudah terdeteksi," kata Yudo, setelah rapat pimpinan (rapim) TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).
Yudo menuturkan saat ini pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air tersebut menjadi prioritas tim gabungan TNI-Polri.
Menurut penjelasannya, usai pesawat diduga dibakar, pilot dan lima penumpang maskapai Susi Air tersebut kabur menyelamatkan diri ke arah yang berbeda.
"Iya, lain (pilot dan penumpang terpisah)," ujarnya.
Dia juga telah membantah bahwa Kapten Philips disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Yudo menyebut pilot Susi Air tersebut hanya menyelamatkan diri setelah pesawatnya diduga dibakar oleh KKB.
"Dia (pilot) kan diancam, akhirnya diselamatkanlah oleh mungkin salah satu masyarakat di situ," kata Yudo.
KKB mengaku bertanggung jawab, sampaikan 7 tuntutan
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya mengaku bertanggung jawab atas aksi teror tersebut.
Bahkan, mereka secara terbuka mengakui aksi teror tersebut dan menyampaikan 5 tuntutan kepada pemerintah.
Baca juga: Update Insiden Pesawat Susi Air di Papua: Panglima TNI Beri Keterangan Berbeda dengan Pangdam
Baca juga: Pesawat Susi Air Jatuh di Papua, Eks Menteri Susi Pudjiastuti Kabarkan Kondisi Pilot & Penumpang
Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom.