Ada puluhan gempa susulan yang dilaporkan telah terjadi.
Salah satunya bahkan berkekuatan magnitudo 7,5 yang terjadi pada Senin sore.
Jumlah korban jiwa pun dilaporkan dapat bertambah karena petugas masih dalam melanjutkan evakuasi.
Tim penyelamat tampak menggunakan alat berat maupun tangan kosong untuk memindahkan puing-puing.
Mereka berharap menemukan korban selamat, yang dalam beberapa kasus mereka dapat terdengar memohon bantuan di bawah puing-puing.
"Karena saya tinggal di zona gempa, saya terbiasa terguncang."
"Tapi ini pertama kalinya kami mengalami hal seperti itu. Kami pikir ini adalah kiamat," kata Melisa Salman, seorang reporter di Kota Kahramanmaras, Turkiye kepada AFP.
Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah, Raed Ahmed, menyebut gempa Turkiye kali ini adalah gempa bumi terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah Pusat Gempa Nasional Suriah.
Korban selamat yang terkejut di Turkiye pun tampak bergegas keluar ke jalan-jalan yang tertutup salju dengan piyama.
Mereka menyaksikan petugas penyelamat menggali puing-puing rumah yang rusak dengan tangan.
"Tujuh anggota keluarga saya berada di bawah puing-puing. Kakak saya dan ketiga anaknya ada di sana."
"Juga suaminya, ayah mertuanya, dan ibu mertuanya," kata Muhittin Orakci, seorang korban selamat di Kota Diyarbakir, Turkiye kepada AFP.
Gempa Turkiye dan Suriah pertama terjadi pada pukul 04.17 waktu setempat (01.17 GMT).
Pusat gempa berada di kedalaman sekitar 18 kilometer di dekat Kota Gaziantep di Turkiye, yang merupakan rumah bagi sekitar 2 juta penduduk, kata Survei Geologi AS.
Kiamat kecil selama 2 menit
Sebelumya diberitakan, gempa berkekuatan 7,8 magnitudo menghancurkan kebanyakan bangunan, sekaligus menewaskan 1.300 orang.