Berita Politik

Koalisi Indonesia Bersatu bakal Makin Gemuk, Ketua PPP: 95 Persen, Ada Partai Baru Gabung KIB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi atau Awiek ditemui di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI), Senin (12/9/2022) sore.

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bakal semakin gemuk, dengan bertambahnya satu partai yang akan bergabung.

Hal ini disampaikanĀ Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi.

Politikus yang karib disapa Awiek ini mengatakan, ada satu partai politik lagi yang akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca juga: PAN Pastikan Usung Erick Thohir di KIB untuk Pilpres 2024

Baca juga: Giring Ridwan Kamil Masuk Golkar, Skenario Poltik Jokowi Skak Nasdem dan Surya Paloh?

Baca juga: Kaesang Mau Jadi Calon Kepala Daerah, PPP Siap Berikan Dukungan

Peluang bergabungnya partai politik (parpol) tersebut ke KIB mencapai 95 persen.

Namun, Awiek belum mau menyebutkan parpol mana yang akan bergabung.

"Ada, tapi enggak perlu kami sebutkan dulu, sedang penjajakan dan kira-kira sudah 95 persen lah untuk bisa bergabung dengan kami," ujar Awiek di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2023).

Awiek menyebutkan, parpol baru yang akan bergabung itu nantinya akan tetap mengikuti aturan main KIB.

"KIB sudah berproses sedemikian jauh. Ayo kalau mau gabung dari sini, bukan dari awal lagi."

"Apa yang sudah ada kami lanjutkan bersama-sama."

"Misal Anda memiliki aspirasi silakan disampaikan," ucap Awiek.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani angkat bicara soal partainya dan KIB yang membuka diri dengan partai lain.

Arsul mengatakan, koalisi baru bisa saja terjadi karena bersifat dinamis.

"Apa arti dinamis? Artinya di koalisi itu bisa tetap, kemudian bertambah, bisa juga berubah."

"Dalam arti ada yang kemudian keluar dan masuk ke koalisi yang lain," ujar Arsul saat ditemui di Kantor DPP PPP, Minggu.

"Atau bahkan ada juga nanti koalisi yang bisa saja kemudian terhenti, karena misalnya tidak mencukupi untuk bisa mengusung pasangan calon (presiden), karena kurang dari 20 persen," kata Arsul.

Arsul menyebutkan, koalisi-koalisi yang terbentuk sekarang merupakan koalisi yang belum pasti.

"Saya kira di hari-hari mendatang, komunikasi yang menunjukkan dinamisnya koalisi itu akan terus berlangsung," ujar Arsul.

Apalagi, lanjut Arsul, partai terbesar, dalam hal ini PDI-P, belum mengumumkan nama calon presiden untuk ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Halaman
12