Dengan adanya kerja sama dengan pihaknya, kata dia, tentu cakupan binaan bisa lebih luas.
Dalam jalinan kerja sama dengan perguruan tinggi tersebut pihaknya memang belum melibatkan mahasiswa.
Namun untuk melibatkan mahasiswa sudah ada dalam rencana.
Pihaknya siap untuk memberikan materi untuk mahasiswa jelang KKN agar saat terjun di masyarakat memiliki bekal dalam melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM di bidang kuliner.
Rencana untuk melibatkan mahasiswa itu disambut positif oleh IAIN Kudus.
Dekan FEBI IAIN Kudus, Wahibur Rakhman, mengatakan, bagi mahasiswa yang nanti mengambil mata kuliah praktik pengalaman lapangan (PPL), bertugas melakukan pendampingan UMKM.
Pendampingan itu meliputi cara membuat laporan keuangan sampai memanfaatkan teknologi misalnya membuka toko daring.
“Jadi ada 27 ribu UMKM di Kudus menjadi konsentrasi kami. Praktik PKL PPL kami konsentrasikan ke sana,” kata dia.
Rakhman melanjutkan, terkait rencana menggarap pelaku UMKM di Kudus pihaknya sudah komunikasi dengan dinas yang membidanginya.
Ditambah adanya rencana dari PT Sriboga dalam melibatkan mahasiswa, tentu peluang itu langsung ditangkap.
Apalagi jumlah mahasiswa FEBI saat ini sekitar 3.800 mahasiswa.
“Arah kompetensi kami semua kami arahkan ke UMKM. Di kami sudah dibekali mata kuliah akuntansi keuangan UMKM. Jadi begitu keluar ada manfaatnya,” kata dia.
Baca juga: Ada Layanan Identitas Kependudukan Digital, Cara Mengisinya Mudah, Unduh di Aplikasi IKD
Sementara Wakil Rektor II IAIN Kudus, Ahmad Supriyadi, mengatakan, bekal kecakapan usaha di bidang UMKM memang perlu dimilliki oleh mahasiswa.
Ketika mereka nanti selesai mengenyam pendidikan dari kampus, sudah memiliki bekal untuk berwirausaha.
Tentu tidak serta merta kecakapan itu dikantongi tanpa adanya latihan dan mental.
Adanya konsentrasi ke bidang UMKM setidaknya membuat mahasiswa memiliki modal awal berupa mental.
“Mahasiswa juga butuh untuk duduk bersama dengan para owner UMKM,” kata dia. (*)