Yakni dari satu tempat makan ke tempat makan lain. Ini dirasa sebagai terobosan yang efektif bagi jajaran korps cokelat dalam mendekatkan diri kepada lapisan masyarakat, termasuk menampung aspirasi, keluhan, dan problematika yang terjadi.
Rumah makan dipilih lantaran lokasi tersebut dianggap sebagai tempat berkumpulnya orang-orang dari berbagai kalangan dengan beragam pembahasan.
Hasil akhirnya adalah akselerasi pemberian solusi, sehingga terjadi arus hubungan positif antara masyarakat dan petugas kepolisian. (*)