Wigati Sunu mengatakan pasar hewan di Kabupaten Semarang masih tetap buka.
Namun demikian, pemilik hewan yang terindikasi terjangkit LSD diminta untuk kembali pulang dan tidak beraktivitas di pasar untuk mencegah penyebaran penyakitnya.
Sunu menambahkan, tingkat morbid, risiko kematian hewan dan keparahan penyakit tersebut lebih rendah dibandingkan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat merebak beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pendaftaran Masuk IAIN Kudus Sudah Mulai Buka, Yuk Cek Empat Jalur Seleksi
“Lebih parah PMK,” imbuhnya.
Meskipun demikian, menurut Sunu, daging sapi yang terjangkit LSD masih aman untuk dikonsumsi.
LSD sendiri ditularkan melalui medium hewan serangga seperti lalat, nyamuk, dan sebagainya.
Sunu mengimbau warga atau peternak sapi untuk menjaga kebersihan kandang, pemberian vitamin serta makanan atau pakan yang baik. (*)