TRIBUNMURIA.COM, DEMAK - Manajemen Persatuan Sepakbola Demak (PSD) menyayangkan keputusan pembatalan liga 2 oleh Pesatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Pembatalan tersebut dinilai sangat merugikan PSD karena sudah melakukan persiapan cukup matang untuk bisa berlaga di Liga 2 musim ini.
Saalah satu pemilik PSD, Muhamad Ridwan mengatakan seiring pembatalan kompetisi, maka otomatis berdampak pada kontrak pemain maupun hal lainnya. Sebab ikut dibatalkan seiring keputusan penghentian kompetisi Liga 2.
"Kita sangat menyayangkan kompetisi ditunda apalagi dihentikan, karena persiapan teknis berkaitan dengan Liga 2 terlebih soal pembiyaan, kita sudah keluar uang, termasuk persiapan sarana prasarana seperti stadion juga kami siapkan, tapi malah sekarang tidak ada kompetisi," kata Ridwan kepada Tribunjateng, Minggu (15/1/2023).
Menurutnya pembatalan tersebut juga bisa berpengaruh kepada kualitas pemain.
"Pemain itu kualitas bisa ditingkatkan dengan kompetisi, jika tidak bermain ibaratnya tidak bisa menunjukkan kualitas yang dimilki," ujar Ridwan.
Baca juga: Manchester United Naik Peringkat 3 Liga Inggris, Terpaut Satu Angka dari Man City
Baca juga: Puan Tak Masalah Tidak Nyapres, Pengamat: Bukan Sadar Atau Mengalah, Itu untuk Raih Simpati Publik
Baca juga: Ini Isi Surat Persijap Kepada Sekjen PSSI Yunus Nusi, Tolak Penghentian Liga 2
Ridwan juga mempertanyakan keputusan PSSI terhadap pembatalan Liga 2. Sebab masih ada beberapa tim yang tidak sepakat dengan keputusan tersebut.
Terlebih hingga kini PSSI juga belum menyebutkan tim mana saja yang sepakat dengan pembatalan Liga 2.
"Saya tahu di antara mereka belum ada kesepakatan, semisal melanjutkan seperti apa, apakah sistem bubble atau home away atau home turnamen. Dari 28 tim saya dengar 14 klub setuju sedang 14 klub menolak dan pertemuan Liga 2 ini jadi bahan rapat di tingkat exco PSSI. Tapi ternyata malah sudah keluar keputusan semacam itu," sesal Ridwan.
Seiring pembatalan itu, ia meminta PSSI bisa membuat operator tersendiri untuk menjalankan kompetisi sepakbola di Indonesia.
"Ada operator tersendiri untuk Liga 2 itu ide yang bagus. Jadi kalau nanti ada Liga 1 ada sesuatu, maka Liga 2 bisa tetap jalan," jelasnya. (Ito)