TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus memastikan, stok kedelai pada awal Januari ini melimpah.
Artinya, pasokan kedelai yang dikirim dari Kota Semarang tidak terhambat dampak bencana banjir dan cuaca ekstrem.
Pengelola Primkopti Kudus, Muhammad Amar Ma'ruf mengatakan, sejauh ini tidak ada ketersendatan suplai kedelai di Kota Kretek.
Dia menyebut, pasokan kedelai setiap harinya mencapai 15-20 ton per hari dari distributor di Semarang.
Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan produsen tahu dan tempe, sehingga tidak terjadi kelangkaan bahan baku.
"Setiap hari suplai kedelai lancar, kadang datang siang hari, atau sore hari," terangnya, Kamis (12/1/2023).
Menurut dia, saat ini masih ada stok kedelai hingga 30 ton di gudang Primkopti.
Jumlah tersebut masih cukup untuk kebutuhan selama dua hari ke depan, ditambah dengan alokasi yang diterima setiap hari.
Amar Ma'ruf menyebut, melimpahnya stok kedelai menjadi faktor penurunan harga.
Saat ini, harga kedelai di Primkopti Kudus dibanderol Rp12.700 - Rp12.900 per kilogram.
Harga ini masih berpotensi mengalami penurunan lagi hingga mendekati harga stabil.
"Semoga harga terus turun agar perajin tahu dan tempe bisa mengembangkan usaha masing-masing," harapnya.
Perajin tahu genjot produksi
Turunnya harga kedelai disambut baik oleh para perajin tahu di Kudus.
Mengingat sebelumnya mereka tercekik dengan tingginya harga kedelai mencapai Rp14.000 per kilogram.