Berita Jateng

Simpang Lima Semarang Dibangun 58 Tahun Lalu, Berawal dari Kekesalan Soekarno dan Ulama

Penulis: Budi Susanto
Editor: Muhammad Olies
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu foto yang mengabadikan kawasan Simpang Lima Semarang puluhan tahun lalu.

Menurut Aji, sebelum Simpang Lima Semarang dibangun, di kawasan itu hanya ada empat persimpangan.

"Dulu hanya ada Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Gajah Mada," kenang Aji yang acapkali mencari ikan di kawasan tersebut sebelum dibangun menjadi Simpang Lima.

Ia memaparkan, Jalan Ahmad Dahlan yang menuju ke RS Telogorejo dulu belum ada.

Jalan tersebut baru ada setelah GOR Simpang Lima Semarang rampung dibangun.

Ia menjelaskan, arah ke Jalan Ahmad Dahlan sebelum 1965 belum bisa dilintasi kendaraan.

"Di ujung jalan itu ada Sekolah Teknik (ST), kondisi jalannya masih tidak karuan," terangnya.

Setelah rampung, GOR Simpang Lima dikatakan Aji jadi jujugan masyarakat.

Berbondong-bondong masyarakat kesana untuk melihat kemegahan GOR.

Bahkan acapkali digunakan masyarakat untuk menghabiskan waktu di sore hari.

"Namun tidak seramai sekarang, kendaraan juga masih jarang," tutur Aji.

Selain digunakan sebagai GOR, Aji mengatakan, Simpang Lima juga dijadikan Alun-alun Kota Semarang.

Alun-alun sebelumnya yang ada di kawasan Pasar Johar pun tak lagi digunakan. 

Setelah itu, GOR Simpang Lima dipindah ke wilayah Gajahmungkur yang kini menjadi GOR Jatidiri.

"Sekitar 1979 mulai ada rencana pemindahan GOR. Setelah Mayor Jenderal TNI (Purn) Muhammad Ismail, menjadi Gubernur Jateng, pemindahan GOR dilakukan," terang Aji.

Dikatakannya, usai GOR dipindahkan, Simpang Lima Semarang berkembang pesat.

Halaman
123