Percakapan itu awalnya diunggah seorang warganet di Twitter dengan nama akun @nestanes.
Warganet tersebut mencolek akun Twitter @_TNIAU.
Dalam percakapan WhatsApp itu menunjukan pelaku sempat mengancam korban.
Berikut ancaman pelaku kepada korban:
"Sblm gw masuk sel lu sekeluarga masuk liang lahat pegang omongan gw.. gk bakal pernah bahagia keluarga lu sama seperti gw ditinggal jau sama anak gw."
"Ingat gk perlu laporan gw udah kabur dri kesatuan dan bakal cari keluarganya si angel terus sampe mampus."
"Kasih tau jg pemukulan itu baru peringatan semaunya gw kembalikan lagi ke si angel klo dy tetap gk mau balik yasudah gw jg punya keputusan yg gk bakal gw rubah."
Bukan itu saja, dalam unggahan akun Twitternya @_TNIAU yang merespon @nestanes, juga membagikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pratu Syakban Husein.
Dalam KTP diketahui bahwa Pratu Syakban Husein adalah oknum TNI yang lahir di Bogor pada 19 Januari 1994.
Ia merupakan warga yang beralamat di Babakan Pancol, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Kota Bogor Utrara, Kota Bogor, Jawa Barat.
Tindakan Pratu Syakban Husein yang telah menganiaya korban jelas merupakan perbuatan kriminal.
Melihat tindakan itu, seorang netizen menganggap bahwa anggota TNI AU tersebut sangat arogan.
"Baru pratu guys Aroganya kyk gini Gmn jd jendral dy," tulis @0n091 di kolom komentar unggahan akun @_TNIAU.