Kecelakaan Tol Cipularang

Kecelakaan Bus Warga Semarang di Sarangan Magetan Bikin Tukijan Trauma, Kapok Gak Mau Piknik Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Manyaran turun dari bus nomor dua, rombongan wisata ke Sarangan, Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Dalam rombongan wisata tersebut terdapat dua bus. Bus nomor satu mengalami nasib nahas, kecelakaan masuk jurang di Sarangan. Sementara, bus nomor dua selamat. Meski begitu, warga yang turut dalam rombongan merasa sedih dan trauma atas musibah tersebut.

Dituturkan Plt Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu yang datang langsung ke rumah duka, musibah tersebut terjadi pada Minggu (4/12) pukul 11.15 WIB.

Kecelakaan terjadi saat warga Kelurahan Manyaran hendak berkunjung ke Lawu Green Forest.

Ada dua bus yang akan menuju ke sana, namun satu bus mengalami rem blong dan masuk ke jurang sedalam 30 meter.

"Bus yang mengalami kecelakaan tersebut ditumpangi 50 orang. Kecelakaan itu mengakibatkan enam warga Manyaran dan pengemudi meninggal."

"Kini proses pemakaman tengah dilakukan termasuk pengemudi yang dimakamkan di wilayah Kemijen, semua proses pemakaman difasilitasi Pemkot Semarang," terangnya.

Perawatan 15 korban luka dipindah ke RSUD KMRT Wongso Negoro Semarang

Mbak Ita berujar, selain 7 korban meninggal. 23 warga Manyaran mengalami luka ringan dan 3 lainnya mengalami luka berat.

13 korban luka sudah mendapat perawatan medis di RSUD KMRT Wongso Negoro Kota Semarang.

Esok hari 15 korban yang mengalami luka-luka juga akan dibawa ke RSUD KMRT Wongso Negoro.

"Biaya pengobatan korban luka-luka akan dibiayai Jasaraharja dengan plafon maksimal Rp20 juta."

"Namun jika kurang, maka Dinkes Kota Semarang akan menambah melalui BPJS atau UHC," katanya.

Ia juga mengatakan korban meninggal akan diberi santunan oleh Jasaraharja masing-masing Rp50 juta.

Dua korban meninggal sudah mendapatkan santunan dan diterima langsung oleh pihak keluarga.

Empat lainya dijelaskan Mbak Ita akan menerima santunan dari Jasaraharja esok hari.

Terkait trauma yang dialami anak-anak dalam insiden maut tersebut, Mbak Ita berujar akan mendatangkan psikolog esok hari.

Halaman
1234