TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Beberapa waktu lalu para pedagang di Pasar Babalan Kalirejo, Kudus, meresahkan adanya rencana pembangunan pada bagian timur pasar atau sisi depan pada pasar.
Pembangunan berupa penambahan kios dengan perkiraan berjumlah 16 kios.
Jika kios pada sisi depan dibangun, pedagang berspekulasi bahwa akan terjadi kesetimpangan pendapatan antara pedagang sisi timur dan barat.
Dari jumlah sementara, pedagang yang menolak sekitar 163 pedagang.
Baca juga: Makin Banyak PGOT di Semarang, Dinsos: Masyarakat Jangan Beri Sumbangan ke Mereka
Baca juga: Posisi Klasmen Liga 2 Persijap Jepara setelah Tahan Imbang Persipa Pati dalam Derby Muria
Jumlah tersebut dikatakan oleh Ambyah, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Babalan Kalirejo.
"Itu yang menolak adanya pembangunan kios yang di depan, karena waktunya mendadak pada hari Minggu kemarin diberitahu kalau ada audiensi dengan dinas, seketika kami minta tanda tangan pedagang yang nolak," ucapnya, usai menghadiri audiensi di Balai Desa Kalirejo, Senin (19/9/2022).
Pria yang kesehariannya berjualan plastik itu mengharapkan, dari pada menambah kios baru pada bagian timur, sebaiknya dialihkan ke revitalisasi pasar.
"Kita menolak dengan adanya kios baru. Kami harapkan revitalisasi dialihkan ke sarpras lain, mungkin untuk saluran irigasinya dan sebagainya," jelasnya.
Menurut Ambyah, pengalihan tersebut lebih tepat dan dibutuhkan oleh para pedagang, mengingat kondisi pasar yang sering banjir saat hujan.
Apalagi, kios pada sisi barat juga masih banyak yang kosong, dari 16 yang dibangun hanya terisi 5 kios saja.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Sudiharti masih akan melakukan kajian terkait pembatalan penambahan kios pada bagian timur pasar.
"Mau dibatalkan atau dialihkan saya harus laporan dulu kepimpinan saya. Harus dipastikan berapa yang menolak," ucapnya.
Baca juga: Pengusaha Bus di Jepara Protes Pembatasan Pembelian Solar di SPBU: Tidak Masuk Akal!
Baca juga: Polres Pati Layani Pembuatan SIM Penyandang Disabilitas, Bripka Hery: Langsung ke Satpas 1436
Jika pedagang yang tidak setuju berjumlah lebih dari 50 persen maka pembangunan akan dibatalkan.
"Ada total pedagang 700-an dan ini yang terkumpul baru 163 pedagang yang menolak. Jadi secara aklamasi masih belum terpenuhi," katanya. (*)