TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - PSIS Semarang U-18 tampil cukup impresif dalam keikutsertaannya di kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18 2022.
Saat ini, PSIS U-18 yang tergabung di Grup B EPA U-18 sudah melakoni dua pertandingan di putaran ketiga.
Di putaran pertama, PSIS U-18 keluar sebagai juara grup, dan di putaran kedua finish sebagai runner up.
Untuk putaran ketiga ini, PSIS masih menyisakan tiga pertandingan, masing-masing menghadapi Arema FC (20/9), Persija Jakarta (23/9), dan Persik Kediri (26/9).
Selesai di putaran ketiga, EPA U-18 akan dilanjutkan ke babak semifinal.
Baca juga: Melihat Gedung Grha Pemuda Muhammadiyah di Kudus, Desain Bangunannya Disebut-sebut Mirip Gereja
Empat tim yang berhak maju adalah juara dati masing-masing grup dan satu runner up terbaik di babak penyisihan.
Dengan demikian, kans PSIS untuk lolos ke semifinal cukup terbuka.
Headcoach PSIS Semarang U-18, Khusnul Yaqien mengatakan anak asuhnya harus mengeluarkan kemampuan maksimal di kompetisi EPA U-18, kendati tim pelatih tidak membebankan target juara kepada Dzikri Hidayat dan kawan-kawan.
"Setelah babak penyisihan grup, akan langsung masuk ke semifinal. Juara grup akan lolos otomatis plus runner up terbaik. Kebetulan kita sekarang di posisi dua. Dan namanya runner up terbaik itu kan tergantung dari grup lain juga," kata Khusnul kepada TribunMuria.com, Minggu (18/9/2022).
"Saya sampaikan ke anak-anak tidak usah melihat tim lain, kita harus lihat tim sendiri untuk bisa selalu ambil poin maksimal di pertandingan. Alhamdulillah dua laga awal kita bisa maksimal, mudah-mudahan di laga selanjutnya kita bisa maksimal," jelas mantan andalan PSIS Semarang di era tahun 2000an tersebut.
Soal tiga laga yang masih tersisa di babak grup, Khusnul mengatakan tiga calon lawan masing-masing memiliki kualitas, namun di atas kertas Persija jadi tim yang cukup diwaspadai sebab saat ini berada di puncak klasemen grup B, selisih dua angka dengan PSIS.
"Untuk tiga tim ini kalau melihat di klasemen itu Persija, karena mereka sementara memimpin. Mudah-mudahan pemain bisa melewati," jelasnya.
Ditambahkan Khusnul, ajang EPA jadi momentum para pemain menunjukkan kualitas terbaik mereka.
Kompetisi EPA menjadi ajang untuk mengukur kemampuan para pemain muda yang sebenarnya.
"Karena mereka bertemu pemain-pemain terbaik se Indonesia. Jadi ini ajang yang cukup baik bagi mereka, tampilkan yang terbaik, supaya mereka bisa tahu apa-apa yang masih kurang dari diri mereka sendiri supaya nanti mereka tahu harus bagaimana setelah kompetisi selesai," katanya.